Elon Musk Disebut Tukang Bohong, Donald Trump Jadi Korban
https://www.naviri.org/2024/11/elon-musk-disebut-tukang-bohong-donald.html
Komite politik (PAC) yang didanai Elon Musk untuk mendukung kandidat Presiden AS Donald Trump, memperluas kampanye iklannya di media sosial. Kampanye yang disebarkan mengandung informasi sesat yang turut membohongi anggota Partai Republik yang mendukung Trump.
Iklan yang banyak beredar menyamar sebagai anggota Demokrat dan menargetkan para anggota Republik. Iklan itu berisi paparan kebijakan jika Kamala Harris dari Demokrat terpilih sebagai Presiden AS.
Adapun kebijakan-kebijakan itu bertentangan dengan ideologi konservatif yang dipegang partai Republik. Padahal, kebijakan-kebijakan tersebut juga tidak didukung oleh Harris.
Misalnya, program yang mewajibkan pembelian kembali senjata, mengizinkan para imigran gelap untuk ikut pemilu, menolak orang tua untuk terlibat dalam keputusan terkait perawatan afirmasi gender (gender affirming care), hingga memusnahkan industri kendaraan dengan bahan bakar bensin.
Kampanye yang disebut 'Progress 2028' itu dirancang untuk mirip dengan versi 'Project 2025' milik partai Demokrat. Hanya saja, daftar kebijakannya jauh lebih liberal dari apa yang selama ini digembar-gemborkan Demokrat.
Skema kampanye 'bohong' ini diorkestrasi dan dipromosikan oleh grup yang didanai Musk 'Building America's Future'. Hal ini terungkap dari dokumen OpenSecrets, lembaga yang menyelidiki perputaran uang di ranah politik.
Sebelumnya, Building America's Future juga menyebarkan informasi sesat yang menargetkan orang Muslim di Michigan dan kaum Yahudi di Pennsylvania, menurut laporan 404 Media.
Para anggota Republik di negara-negara bagian yang masih bimbang (swing states) juga menerima pesan iklan yang menyampaikan pesan-pesan sesat jika Harris terpilih menjadi Presiden AS, menurut laporan yang dikumpulkan 404 Media, dikutip Rabu (30/10/2024).
Menurut data iklan Meta, kampanye Progress 2028 menghabiskan US$ 36.724 untuk penyebaran iklan di Facebook dalam periode 6-12 Oktober 2024. Pada pekan lalu saja, biaya iklan yang dihabiskan meningkat hampir 1.000% menjadi US$328.590. Total biaya iklan yang dikeluarkan ditaksir mencapai US$520.000.
Banyak masyarakat yang juga menerima iklan dalam bentuk teks ke ponsel mereka, menurut laporan 404 Media.
Hal ini menjadi perhatian pakar transparansi pemerintahan, Alex Howard. Ia mengatakan stasiun televisi dan radio sudah wajib mempublikasikan rekam jejak iklan politik secara online. Untuk itu, para perusahaan telekomunikasi juga harus diwajibkan hal serupa, agar tidak serta-merta menyebar fitnah ke masyarakat.
"Penyedia telekomunikasi seperti Verizon, T-Mobile, dan AT&T harus mulai secara sukarela membeberkan file iklan secara terbuka terkait teks politik dengan target spesifik. Legislator dan regulator harus memastikan ini bukan jadi opsional bagi perusahaan teknologi di masa mendatang," kata dia.
Salah satu nomor ponsel yang kerap menyebarkan teks iklan sesat adalah 855-430-480. Nomor itu paling banyak menargetkan anggota Republik di Pennsylvania yang merupakan salah satu swing states.