7 Modus Terbaru Penipuan Whatsapp, dari File APK sampai QR Code


Bagi para pengguna WhatsApp, wajib berhati-hati dengan chat dari nomor yang tidak dikenal, karena bisa jadi Anda sedang menjadi incaran para penipu.

Pasalnya ada berbagai modus kejahatan yang dilakukan untuk mengelabui korban melalui WhatsApp. Kebanyakan penipuan lewat WhatsApp memanfaatkan file APK yang dikirim acak ke nomor HP orang lain. Tujuannya agar penerima chat mengklik dan men-download file, kemudian tanpa sadar menginstal aplikasi jahat di HP-nya.

Cara pembobolan yang disebut phising ini serupa dengan kejahatan mengirim link lewat email. Penipu online berharap agar penerima email atau WhatsApp memberikan akses secara tak sadar sehingga HP atau akun finansial bisa diambil alih atau dibajak.

Untuk lebih lengkap, berikut sejumlah modus penipuan online di WhatsApp tahun ini:

Modus Kurir

Penipuan ini dilaporkan akun Instagram, yakni mengungkapkan chat Telegram dengan seseorang yang mengaku dari J&T. Penipu mengirim lampiran dengan nama file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT Foto Paket'.

Mereka yang mengunduh file itu akan kehilangan uang yang disimpan di bank. Berbagai data termasuk keuangan bakal diambil oleh para pelaku.

File Undangan Nikah

Penipuan ini sempat jadi perbincangan karena banyaknya pengguna WhatsApp yang mendapatkan. Mereka dikirimi file apk oleh orang yang tidak dikenal yakni sebuah undangan pernikahan.

File atau aplikasi itu berjudul Surat Undangan Pernikahan Digital, berukuran 6,6 mb. Para penipu meminta korbannya membuka file untuk mengecek kebenaran file di dalamnya.

Surat Tilang Palsu

Sejumlah warganet juga mendapatkan dirinya dikirimi surat tilang palsu. Terdapat file apk berjudul 'Surat Tilang-1.0 apk' dalam chat tersebut.

"AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi apk dari orang tak dikenal di gadget anda," kicau akun @MurtadhaOne1.

Catut MyTelkomsel

Penipuan di WhatsApp lainnya juga pernah ada yang menggunakan nama MyTelkomsel. Ini merupakan aplikasi milik operator Telkomsel.

Korban akan diminta klik file apk yang dikirimkan. Berikutnya mereka akan diminta memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

Pengumuman dari Bank

Penipuan lain adalah membuat pengumuman yang seakan berasal dari bank. Isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal. Pengguna WhatsApp akan diberi link untuk mengisi formulir. Link tersebut akan membuat data mereka dicuri para pelaku.

Undangan VCS

Modus lainnya adalah melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal. Mereka disebut akan memeras para korbannya.

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancaman. "Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi," kata dia.

"Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja," paparnya.

Kuras rekening pakai kode QR

Metode lainnya yang sering digunakan adalah quishing, yaitu kombinasi dari kode QR dan phishing. Pelaku akan memancing korbannya agar mendapatkan informasi dan detail pribadi mereka.

Saat memindai QR Code, biasanya korban akan dibawa ke situs tertentu. Selain bisa menunjukkan pesan teks biasa, situs tersebut bisa melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.

Pelaku memanfaatkan kemampuan tersebut untuk mengarahkan calon korbannya ke situs web palsu. Mereka akan membuat orang sulit mendeteksi situs yang akan dikunjungi sebelum membuka web.

Wired menyebut, pelaku quishing akan mengelabui seseorang untuk mengunduh sesuatu ke dalam perangkat. Unduhan tersebut akan membahayakan perangkat milik korban. Langkah berikutnya, para korban akan diminta memasukkan beberapa kredensial login. Informasi itu akan didapatkan oleh pelaku quishing.

Kejahatan ini semakin masif karena kode QR bisa dibuat dengan mudah oleh siapa saja. Seseorang bisa membuatnya bahkan tanpa keahlian khusus.

Cara Terhindar Quishing

Untuk menghindari kejahatan quishing, jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum atau diberikan orang yang tidak jelas dari mana asalnya.

Anda juga bisa mengenali QR code dengan tujuan kejahatan. Karena biasanya penipu akan meningkatkan urgensi dan kekhawatiran calon korbannya. Misalnya dengan menyertakan pernyataan, "Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda".

Terakhir, jangan lupa mengaktifkan autentikasi dua faktor pada tiap akun. Selain itu, jangan lupa untuk keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi.

Related

Tips 6799016575963569251

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item