Perjalanan Hidup Bahlil: Dari Sopir Angkot, Menteri, Kini Ketum Golkar


Menteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi diangkat sebagai Ketua Umum (ketum) Golkar periode 2024-2029, menggantikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mundur dari posisinya pada Minggu (11/8) lalu.

Bahlil terpilih sebagai Ketum baru secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar. Namun sebelum menjabat sebagai ketum partai, Bahlil sudah malang melintang di berbagai bidang.

Pada awalnya Bahlil berkecimpung lama sebagai pengusaha. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019. 

Pria kelahiran Banda, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merintis karir dan bisnis dari nol. Dia terlahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Ayahnya seorang kuli bangunan dan sang ibu bekerja sebagai tukang cuci. Namun hal tersebut tak membuatnya menyerah.

Sejumlah profesi pernah dilakoni pria asal Fakfak, Papua ini. Mulai dari tukang kue semasa kecil, kondektur, hingga menjadi sopir angkot pun dia jalani. Dengan kerja keras itulah dia menjadi orang besar yang tadinya bukan siapa-siapa.

Bahkan, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Bahlil sudah berjuang. Dia berjualan kue untuk memenuhi kebutuhannya, mulai dari membeli buku, sepatu, hingga kelereng untuk bermain dengan kawannya.

Bukan cuma jualan kue, ketika beranjak remaja segala macam pekerjaan kasar dilakukan Bahlil. Mulai dari kondektur angkot, jualan ikan, jadi kuli bangunan, sampai akhirnya jadi sopir angkot. Bahkan dia mengaku sering menghabiskan masa remajanya hidup di terminal.

Dengan segala kekurangannya, Bahlil nekat mau mengubah nasib. Dengan modal pas-pasan dia terbang ke Jayapura, niatnya untuk kuliah. Cabut ke Jayapura, dia cuma membawa ijazah SMA, tiga setel baju, SIM dan kantong kresek. Bahkan, orang tuanya pun tidak tahu kalau dia ke Jayapura untuk kuliah.

Sampai di Jayapura Bahlil sempat luntang-lantung karena tidak ada kampus yang mau menerimanya. Namun, suatu hari dia dikuatkan oleh ketua asrama yang ditinggalinya. Bahlil bercerita dia dimotivasi untuk tetap kuliah, hingga akhirnya dia mendaftarkan diri ke kampus swasta.

Saat menjadi mahasiswa, Bahlil juga aktif sebagai aktivis, bahkan sempat keluar masuk bui karena pergerakannya. Bolak-balik bui, Bahlil merasa menderita. Dari situlah dia mengaku sadar harus mengubah nasibnya dari orang yang miskin. Terlebih dia mengaku pernah sampai mengalami busung karena tidak bisa membeli makanan yang layak.

Kemudian dia mengawali karir di dunia keuangan. Bahlil bercerita pernah menjadi pegawai kontrak asuransi. Hingga akhirnya, dia ditawari temannya membangun perusahaan konsultan keuangan. Dari situ dia menjalani karir mulai dari karyawan biasa.

Sejak saat itulah Bahlil meneruskan karir cemerlangnya. Hingga akhirnya dia bisa menjadi CEO PT Rifa Capital dengan gaji Rp 35 juta di usia yang masih 25 tahun. PT Rifa Capital memiliki cabang di berbagai pulau di Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Karier Bahlil di dunia bisnis mengantarnya meraih posisi Ketua Umum HIPMI dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-15 Desember 2015. Selama periode kampanye pemilihan umum (pemilu) tahun 2019, Bahlil masuk daftar tim sukses (timses) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Sampai akhirnya, Bahlil dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019 dan menjadi Menteri ESDM. Selama menjadi Menteri, ia mengaku berhasil membawa masuk investasi hingga ribuan triliun.

Tahun pertama Bahlil menjabat, angka realisasi investasi tembus Rp 809 triliun atau 102% dari target investasi di tahun 2019 yang Rp 792 triliun. Pada 2020, realisasi investasi adalah Rp 826,3 triliun atau 101,1% dari target sebesar Rp 817 triliun.

Selain target, Bahlil sempat mengklaim berhasil menyelesaikan investasi mangkrak Rp 558,7 triliun dari total Rp 708 triliun. Salah satunya yang berhasil dieksekusi adalah proyek PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten senilai Rp 59,4 triliun.

Pada Senin (19/8) ia berpindah posisi sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif. Posisi Menteri Investasi/Kepala BKPM yang sebelumnya ia jabat kini diduduki oleh Rosan Roeslani. Bahlil langsung mengadakan rapat sehari setelah ia dilantik. Namun, belum diketahui rapat apa yang dibahas.

Sebelumnya, Bahlil melarang para direktur jenderal (dirjen) untuk berkantor di kantornya masing-masing, untuk mengebut berbagai tugas yang diberikan kepadanya. Sebagaimana diketahui, kantor para dirjen ini terpisah satu sama lain.

Selain itu, Bahlil juga meminta para dirjen untuk rapat sampai malam untuk mendorong adanya percepatan.

"Saya pikir hanya itu saja, karena waktu saya cuma dua bulan, jadi kerjanya nggak boleh pidato juga lama, jangan-jangan pidato lebih lama daripada kerja kan repot kan?" kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (19/8) kemarin.

Related

News 2276726786643514793

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item