Remaja di Pacitan Tewas Setelah Minum Kopi Buatan Ayahnya
https://www.naviri.org/2024/08/remaja-di-pacitan-tewas-setelah-minum.html
Seorang remaja di Pacitan, Jawa Timur tewas secara misterius setelah menenggak kopi buatan sang ayah.
Setelah meminumnya, remaja berusia 14 tahun tersebut mengalami kejang-kejang. Tak hanya itu, seluruh tubuhnya termasuk wajahnya mendadak kaku. Korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat pun tak dapat tertolong. Diketahui, korban berinisial MR, warga Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
Polisi yang menaruh curiga terkait kematian MR yang dianggap tak wajar akhirnya membongkar makamnya. MR dimakamkan di pemakaman umum Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Awalnya, ada yang melaporkan kejanggalan kematian MR. Informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia sesaat setelah minum kopi. Kopi yang diminum korban merupakan buatan ayahnya. Sesaat setelah minum kopi buatan ayahnya, korban kemudian kejang.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit. Namun korban tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit.
“Keluarga merasa janggal. Ya kami melaporkan." ujar salah satu keluarga korban, Sumarni, Jumat (12/1/2024). "Korban badannya langsung kejang-kejang dan kaku. Ya kami curiga.”
Saat kejadian, kata dia, ada ayah korban, ibu korban dan satu tetangga. “Kalau itu kopi biasa kan tidak mungkin, langsung sekaligus dalam waktu lima menit, kayaknya kan tidak mungkin, kan janggal,” tutur Sumarni.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Untoro, mengatakan, ada laporan setelah kejadian, namun setelah korban dimakamkan. “Karena itu, kami melaksanakan autopsi. Kami mencari dan mengumpulkan bukti. Sehingga tahu arahnya kemana,” bebernya.
Dia mengatakan, korban meninggal dunia setelah diduga keracunan kopi sebelum berangkat sekolah. Polisi pun melakukan serangkaian penyidikan.
“Kami kumpulkan barang bukti. Juga memeriksa sejumlah saksi." jelasnya. "Dan ini membongkar kuburan untuk dilakukan autopsi.”
Dia menjelaskan, autopsi dilakukan oleh forensik Polda Jatim. Petugas mengambil sampel-sampel yang mungkin dibutuhkan. Hingga kini sejumlah pihak menantikan hasil autopsi korban.
“Bukti lain sisa kopi. Kami menyita pakaian korban. Dicek ke polda." jelasnya. "Sekarang menunggu hasilnya. Hasil visum luar memang ada gejala keracunan.”
Meski demikian, keluarga korban berusaha tegar melepaskan kepergian remaja tersebut.