LAIR, Band Asal Majalengka yang Manggung di Eropa


Sukses menjalani dua kali tur dunia tidak membuat grup band indie asal Majalengka, LAIR, puas. Tahun ini, grup band yang biasa beraktivitas di Jatiwangi art Factory (JaF), Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi itu kembali berkunjung ke beberapa negara satu bulan penuh selama Agustus.

Pentolan LAIR, Teri Nurmanto mengatakan, pada awal Agustus mereka terbang ke Eropa. Mengambil tema NGELAR, LAIR mencatatkan diri sebagai band indie yang sudah tur dunia selama tiga kali. 

"Tur kali ini jadi tur kelanjutan sebelumnya. Yang pertama ada 1.000 kilometer Terakota, lalu yang kedua 1.000 kilometer++ Terakota. Yang sekarang bertepatan dengan album NGELAR. Namanya NGELAR Tur," kata Teri. 

Pada tur kali ini, LAIR singgah setidaknya di tujuh negara Eropa. Langkah pertama LAIR dalam NGELAR Tur akan dilakukan di Belgia. Di sana, Teri bersama teman-temannya akan ambil bagian dalam sebuah festival di negara itu yakni Micro festival. Selepas mengisi Micro festival, LAIR kembali melanjutkan perjalanan NGELAR Tur ke beberapa negara.

Negara-negara yang akan menjadi tempat singgah LAIR adalah Belgia, Inggris, Swiss, Prancis, Belanda, Luksemburg, dan Jerman. "Ada sekitar 15 titik. Selain showcase musik, LAIR main solo, main sendiri. Kami juga terlibat di beberapa festival, salah satunya festival di Belgia," kataTeri. 

Promo album dan perkenalkan budaya

LAIR hingga saat ini sudah menelurkan dua album, masing-masing berjudul Kiser Kenaman dan Ngelar. Tur yang dilakoni selama Agustus diakui sebagai media untuk promosi dua album itu. Selain promo album, ada tujuan lain yang tidak kalah penting. LAIR ingin memperkenalkan budaya lokal ke Eropa. 

"Selain mempromosikan album baru LAIR yaitu NGELAR, kami juga tetap menyuarakan soal tanah dan suara-suara Pantura di benua Eropa," kata dia.

Tampil untuk kesekian kalinya di dunia internasional, LAIR dipastikan akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Dengan durasi manggung yang cukup lama, LAIR akan menghibur pecinta musik dunia secara penuh.

"Kami akan membawakan lagu-lagu di album pertama dan kedua, karena durasinya kan 45 menit sampai satu jam ya. Selama sebulan penuh, dari awal sampai akhir Agustus," ungkap dia.

LAIR, band indie dari daerah kecil 

LAIR, band indie yang lahir dari rahim JaF itu resmi berdiri pada 2018. Dalam bermusik, mereka mengusung genre Pantura Soul, yang kental dengan aroma Tarling di mana memang tumbuh subur di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).

Keunikan LAIR lainnya dari sisi alat musik. Sejumlah alat musik yang mereka gunakan diketahui terbuat dari tanah liat, termasuk bagian badan gitar. 

Sejak lahir pada 2018 lalu, formasi LAIR sudah mengalami perubahan. Ika, vokalis pertama LAIR, diganti oleh Karyssa pada 2023 lalu. Selain itu, dalam beberapa agenda, LAIR juga kerap berkolaborasi dengan Monica Hapsah. Hal serupa juga akan dilakukan pada Ngelar tur ini.

Sebelum bertolak ke Belgia, LAIR sempat 'manggung' terlebih dahulu di JaF pada Rabu (31/7/2024) malam.

Related

News 2226102516459887959

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item