Kisah Pria Bogor yang Harus Cuci Darah Seumur Hidup
https://www.naviri.org/2024/08/kisah-pria-bogor-yang-harus-cuci-darah.html
Yassir AlHabsyi (31), seorang pria di Bogor diketahui mengidap gagal ginjal kronis sejak tahun 2015 atau 9 tahun yang lalu. Sampai saat ini, setidaknya sudah 930 kali Yassir harus melakukan cuci darah akibat kondisi tersebut.
Kisah ini viral ketika istri Yassir, Riri Robiani (30) membagikan perjuangan sang suami di platform media sosial TikTok-nya. Kisah Riri dan Yassir ini mengundang banyak atensi dari warganet.
Riri mengatakan, sang suami harus menerima kenyataan pahit yakni harus menjalani prosedur cuci darah seumur hidup. Hal ini karena ginjal sang suami yang sudah rusak.
Ia mengatakan saat diagnosis itu diberikan, Yassir sedang dalam proses pengobatan penyakit jantung bocor. Dua bulan menjalani pengobatan jantung, mereka justru mendapat kabar tidak mengenakkan soal kondisi ginjal Yassir yang disebut dokter saat itu sudah rusak.
"Karena darahnya kotor jadi banyak cairan dan racun-racun dan limbah gitu di dalam darahnya yang menumpuk. Karena tugas cuci darah itu sebenarnya tugasnya ginjal, tapi memang rusak," ujar Riri.
"Kondisinya sehat bisa beraktivitas seperti biasa, tapi memang harus rutin cuci darah secara medis seumur hidup. Masih bisa bekerja, paling nggak boleh angkat berat-berat aja," sambungnya.
Riri Setia Menemani Yassir
Riri sangat terkejut ketika pertama kali mendengar kabar bahwa suaminya mengalami kondisi gagal ginjal. Bahkan, saat itu Yassir juga sedang menjalani proses pengobatan jantung bocor.
"Pokoknya semenjak saat itu menganggap umurnya sudah tidak lama saat itu. Iya alhamdulillahnya tapi sudah 9 tahun ini ternyata bisa beraktivitas," curhat Riri.
Sebagai seorang istri, Riri selalu menyemangati Yassir untuk terus berjuang melawan penyakitnya. Bahkan, Riri sempat mengatakan sang suami sudah pasrah dan tidak mau berangkat ke rumah sakit.
"Mentalnya (Yassir) drop banget, nggak mau cuci darah itu tahun-tahun pertama masih kayak dipaksa berangkat ke rumah sakit. 'Aku nggak mau, stop aja. Aku mau di rumah aja, nunggu meninggal'," cerita Riri.
"Dua tahun pertama masih sering drama kayak gitu. Belum berdamai saja sama keadaan," sambungnya.
Saat ini, Riri dan Yassir perlahan mampu menerima kenyataan. Kondisi keluarga kecil ini menjadi lebih stabil, bahkan Yassir sudah mulai bisa berbagi tawa dengan Riri.
"Sekarang-sekarang sudah nggak terlalu berat. Kondisinya lebih stabil. Kalau dekat-dekat jadwal cuci darah itu sekarang paling begah saja, sama agak mual karena racunnya numpuk di darah," katanya.
"Aku nggak nyangka sekali maksudnya aku kalau ngelihat dia ketawa-ketawa, malah aku yang nangis gitu berkaca-kaca karena kita pernah di momen yang sudah saling maaf, sudah saling berpamitan, tapi kita ada sampai hari ini," tambahnya.
Kondisi Yassir Perlahan Mulai Stabil
Riri menceritakan kondisi sang suami saat ini sudah mulai stabil. Menurut Riri, Yassir terlihat seperti orang sehat pada umumnya setelah menjalani cuci darah.
"Kondisi sih sebenarnya kalau misalnya sudah cuci darah, kayak sekarang nih misalnya (baru cuci darah), ya fit. Kelihatannya kayak orang sehat aja biasa. Cuma mungkin fisiknya saja yang kelihatannya sakit. Tapi staminanya aman," ucap Riri.
Meskipun stabil, tak jarang Yassir masih merasakan gejala dari efek kerusakan ginjal yang dialaminya. Jika waktu sudah mendekati jadwal cuci darah, Yassir bisa mengalami gejala seperti begah hingga mual.
Riri menambahkan, Yassir sudah lebih disiplin melakukan apa yang diperintahkan dokter terkait pola makan dan minum.
"Dulu masih bandel, kan dokter bilang minum nggak boleh banyak-banyak, maksimal 600 ml, jadi badannya bisa bengkak sama sesak napas. Sekarang sudah bisa ngontrol jadi nggak pernah sesak lagi," cerita Riri.
Pantangan Makanan
Riri mengatakan, sang suami sebenarnya masih bisa mengonsumsi makanan rumahan yang ia sediakan. Namun, Riri harus benar-benar membatasi jumlah porsi makanan yang dikonsumsi Yassir.
Selain itu, ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh Yassir. Riri mengatakan, sang suami tidak boleh makan beberapa buah tertentu seperti belimbing, kacang-kacangan, serta seafood.
Di sisi lain, Riri bangga karena ternyata banyak pasien gagal ginjal muda yang terinspirasi dari kisah mereka. Para pasien ini, ungkap Riri, menjadi lebih semangat dalam menjalani hidupnya.
"Alhamdulillah juga ada pasien-pasien gagal ginjal masih muda, yang sama awalnya tidak ada semangat hidup, akhirnya jadi semangat," tandasnya.