Kemungkinan yang Bisa Terjadi Jika Trump Jadi Presiden Lagi (Bagian 1)


Serangan terhadap calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terjadi di Pennsylvania Sabtu (13/07) waktu Amerika Serikat. Penembakan Trump diperkirakan berdampak terhadap pasar keuangan global dan bisa mengubah peta persaingan pemilihan presiden AS November mendatang 

Kronologi berawal saat Trump tengah berpidato di depan pendukungnya di Pennsylvania. Mengenakan kemeja putih dan blazer gelar serta topi "Make America Great Again" (MAGA) cerah, Trump yang asik berbicara di depan para pemilih Partai Republik tengah berbicara soal imigrasi ilegal.

Namun pukul 18:08 waktu setempat (sekitar pukul 06:08 Minggu waktu RI) suara tembakan tiba-tiba terdengar. Pidato Trump tiba-tiba terpotong dengan suara tembakan empat kali berturut-turut.

Menyusul penembakan Trump, Strategi Global Utama, LPL Financial, Charlotte, North Carolina, Quincy Crosby menyampaikan bahwa terjadi penguatan terhadap indeks dolar AS (DXY).

Dikutip dari Reuters, jika terjadi skenario di mana ada ancaman lebih luas yang ditujukan kepada pejabat AS, pasar saham bisa membuka dengan penurunan yang signifikan, memerlukan intervensi likuiditas dari bank sentral AS (The Fed).

Sementara itu, kepala bidang investasi di Cresset Capital, Chicago, Jack Ablin mengatakan bahwa kekerasan politik memperkenalkan tingkat ketidakstabilan potensial yang baru.

"Ini adalah ketidakpastian dan volatilitas, dan tentu saja pasar tidak suka itu. Ini bukan lingkungan yang diinginkan oleh siapa pun," ujar Ablin.

Ablin juga menyampaikan bahwa Trump akan mendorong untuk menurunkan suku bunga segera. Sedangkan kepala strategis di Interactive Brokers, Greenwich, Steve Sosnick mengatakan bahwa situasi saat ini diperkirakan tidak akan memiliki dampak besar pada pasar saham.

Suku Bunga The Fed Era Trump

Trump memimpin AS pada Januari 2017 hingga Januari 2021 atau selama empat tahun. Pada awal ia memerintah, suku bunga The Fed berada di angka 0,50-0,75% dan mencapai puncaknya pada Desember 2018 hingga Juni 2019 yakni di level 2,25-2,50%.

Tingginya suku bunga tersebut bersamaan dengan inflasi yang menyentuh angka 2,7% (year on year/yoy) pada Februari 2017 hingga Juli 2018. Oleh karena itu suku bunga dinaikkan dengan cukup signifikan dan dalam waktu yang cukup singkat.

Kemudian suku bunga mengalami penurunan mulai dari Agustus 2019 dan konsisten di level yang cukup rendah yakni 0,00-0,25% pada Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Pemangkasan suku bunga The Fed pada 2019 merupakan pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.

The Fed untuk pertama kalinya menurunkan suku bunga pada semester II-2019 karena tren ekonomi (lemahnya inflasi dan prospeknya), juga karena perubahan dalam keseimbangan risiko.

Ekonomi AS di Bawah Kepemimpinan Trump

Secara umum, ekonomi AS telah berkembang dengan langkah stabil di bawah pemerintahan Trump dan Biden. Produk Domestik Bruto (PDB), yang merupakan ukuran dari semua barang dan jasa yang diproduksi di negara tersebut, telah tumbuh sebesar 6,8% selama pemerintahan Trump, ketika pandemi memaksa ekonomi mengalami resesi tajam dan tiba-tiba.

Kendati demikian, ekonomi pulih dengan cepat berkat sebagian besar pada stimulus triliunan dolar dan sudah mulai tumbuh lagi pada saat Trump meninggalkan jabatannya.

Inflasi pun cenderung terkendali dan rendah pada era Trump. Posisi tertinggi tercapai pada Juni/Juli 2018 yang hampir menyentuh level 3%. Sementara pada era Biden, inflasi cenderung melonjak terkhusus setelah pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina.

Saat ini memang inflasi sudah jauh melandai bahkan berada di level 3% yoy, namun angka ini masih belum berada di target The Fed yakni di level 2%. Inflasi sempat terbang ke 9,1% (yoy) pada Juni 2022.

Baca lanjutannya: Kemungkinan yang Bisa Terjadi Jika Trump Jadi Presiden Lagi (Bagian 2)

Related

News 1915608226111171430

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item