Dwi Susanto, Pemimpin RDAY yang Diduga Melakukan Scam

Dwi Susanto, seorang penceramah dan pemimpin dari Rumah Doa Anak Yatim (RDAY) di Cicadas, Ciampea, Bogor, menjadi perbincangan di dunia maya.

Hal ini diungkapkan oleh akun Twitter (X) karena Dwi Susanto dituduh menyebarkan ajaran kontroversial yang dianggap sesat kepada para pengikutnya.

Dikutip melalui akun X @adnardn pada 30 April 2024, “Keluarga gue pernah 2x ke sana sampe akhirnya sadar dia scam dan cuma bisnisin daging qurban, susu kambing, sama anak yatim piatu.”

Awalnya, Dwi Susanto memiliki peternakan kambing di Bogor, namun kemudian tempat tersebut bertransformasi menjadi Rumah Doa Anak Yatim (RDAY), tempat di mana orang-orang datang untuk meminta doa dan bantuan kepada anak yatim piatu.

“Terakhir ke sana bangunan dia masih kandang kambing dari bambu, sekarang? Search aja jadi kayak pesantren, makin ke sini makin jelas ini orang ngawur.” ujarnya.

Salah satu ceramah yang kontroversial saat celana dalam diminta direbus dan airnya diminum sebagai bagian dari ritual untuk memperoleh pemenuhan doa.

“Dia temen SMA-nya om gue. Gak ada basic ustad, gak ada basic nyantren,” imbuh adhin.

Jumlah pengikutnya yang banyak membuat netizen terheran-heran. Bahkan orang dari luar pulau datang untuk bergabung. Skemanya adalah para pengikut dimintai sumbangan uang sedekah untuk anak yatim piatu.

Kemudian uang tersebut dibagi menjadi beberapa amplop, lalu diminta untuk membagikannya kepada anak yatim piatu berusia di bawah 12 tahun sambil mengelus kepala mereka dan mengucapkan doa atau permohonan yang diinginkan.

Setiap orang menginginkan doa diundang untuk maju ke depan dan menyampaikan apa yang mereka inginkan, kemudian anak-anak yatim piatu akan bersama-sama mengaminkan doa tersebut.

Pada awalnya terlihat baik dan jelas, Dwi mengatur perjalanan umroh dan liburan untuk anak yatim, dan keluarganya berpikir bahwa memberikan sedekah kepada anak yatim piatu adalah hal yang baik.

Seiring berjalannya waktu, terlihat bahwa hal tersebut menjadi lebih bersifat bisnis. Ada jumlah minimal yang harus disumbangkan, serta keharusan untuk membeli susu atau hewan qurban dari Dwi, dan lain sebagainya.