Ternyata Ini Penyebab Ada Mal yang Sepi dan Ada yang Ramai


Beberapa pusat perbelanjaan lama atau mal legendaris di DKI Jakarta bernasib sepi pengunjung. Hal itu berbeda dengan pusat perbelanjaan lain yang mampu menarik banyak pengunjung dengan konsep matang dan kenyamanannya. Bahkan tingkat kunjungan dari mal tersebut sudah tergolong tinggi.

"Banyak Pusat Perbelanjaan yang mampu dan telah berhasil memberikan fungsi lain dari sekedar fungsi belanja saja sehingga diminati dan banyak dikunjungi oleh masyarakat bahkan tingkat kunjungannya telah mencapai 100%," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, Selasa (18/6/2024).

Fungsi lain dari Pusat Perbelanjaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu karena Pusat Perbelanjaan sangat erat dengan gaya hidup atau lifestyle yang cepat sekali berubah setiap waktu. Tren yang ada pada saat ini tentu berbeda dengan beberapa tahun silam.

"Pada saat ini untuk merespons perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID - 19 maka Pusat Perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain yaitu harus dapat menjadi hub koneksi social atau social connection hub dikarenakan sudah hampir tiga tahun manusia di dunia ini tidak bisa dengan bebas untuk berinteraksi dengan sesamanya secara langsung, bukan di dunia maya seperti yang selama ini terjadi," sebut Alphonzus.

Karenanya, dewasa ini tenant yang lebih ramai didominasi oleh bidang food and beverages dibanding fashion. Masyarakat cenderung menjadikan mal sebagai tempat berkumpul, utamanya di kota-kota besar.

"Masyarakat Indonesia juga memiliki budaya yang senang berkumpul baik bersama keluarga, sanak saudara, teman, kolega, komunitas dan lain sebagainya maka oleh karenanya Pusat Perbelanjaan harus memiliki fasilitas untuk kebutuhan masyarakat tersebut baik dalam bentuk konsep gedung maupun tenancy mix kelengkapan campuran atau bauran penyewa," ujar Alphonzus.

Pusat Perbelanjaan harus dapat memiliki dan menyediakan tempat ataupun fasilitas untuk pelanggan melakukan interaksi sosial dengan sesamanya, sehingga fungsi Pusat Perbelanjaan bukan lagi hanya sekedar sebagai tempat belanja.

"Pusat Perbelanjaan harus dapat menyediakan ataupun memberikan journey atau experience kepada para pelanggannya, bukan lagi hanya sekedar menyediakan ataupun memberikan fungsi belanja saja," kata Alphonzus.

Related

News 1793422289363061073

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item