Oknum Polisi Culik Satu Keluarga demi Tebusan Setengah Miliar

Kronologi penculikan yang menimpa satu keluarga di Medan akhirnya terkuak. Diduga sekelompok oknum polisi yang jadi pelaku penculikan satu keluarga tersebut. Hal itu diungkap oleh Eka Putra Zakran, SH, MH, sosok kuasa hukum dari Amran Toni yang menjadi kakak korban penculikan.

Penculikan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi tersebut dijelaskan oleh Eka Putra Zakran bahkan meminta tebusan senilai Rp500 juta atau setengah Miliar.

Kasus penculikan yang menimpa keluarga Sabarudin itu pun akhirnya dilaporkan pada pihak kepolisian melalui Eka Putra Zakran. Kronologi penculikan itu pun diungkap oleh Eka Putra Zakran, bermula dari keluarga Sabarudin yang berada di perjalanan menuju Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.

"Usai disergap sekelompok OTK yang diduga oknum Polisi," ujarnya. "Membawa korban ke rumahnya dan menggeledah isi rumah seperti mencari sesuatu." 

Namun tak hanya menyambangi rumah korban, oknum polisi tersebut membawa Sabarudin dan keluarga ke lokasi yang tak diketahui. Tak menyangka bahwa ternyata mobil Sabarudin dan keluarga pun ditemukan di Hotel Grand City Hall Medan.

"Kita melihat mobil korban di Hotel Grand City HalL Medan," jelasnya. "Mencari tahu keberadaan korban sekeluarga ke pihak hotel, namun informasi tidak diberi." 

Diketahui bahwa korban telah tiga kali menghubungi saudaranya yakni Amran Toni untuk meminta tebusan agar bisa segera bebas. Tak main-main, tebusan yang diminta oleh oknum polisi tersebut mencapai Rp500 juta.

"Sudah tiga kali korban menelepon," paparnya. "Meminta kerabatnya menyediakan Rp500 juta sebagai tebusan, agar korban sekeluarga dibebaskan." 

Semakin miris kondisi dari korban penculikan tersebut. "Mereka memang diberi makan," ungkapnya. "Namun sudah 5 hari mereka tidak ganti baju sama sekali."