Faisal Basri: Jokowi Ancam Menteri yang Ingin Mundur dari Kabinet
https://www.naviri.org/2024/02/faisal-basri-jokowi-ancam-menteri-yang.html
Ekonom senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Faisal Basri membocorkan kabar terkini terkait isu sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang ingin mengundurkan diri.
Menurut Faisal, para menteri yang ingin mundur ini semakin muak dengan kondisi dan situasi terkini di Kabinet Indonesia Maju. Adapun dalam mendapat informasi perihal isu ini, Faisal mengungkap dirinya tak bekerja sendiri.
"Kami kerja bersama. Ada kawan yang tugasnya mengimbau kawan tertentu di menteri. Progresnya makin bagus, mereka (para menteri) makin enek," katanya ketika ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).
Faisal tak ingin berspekulasi lebih lanjut mengenai siapa yang dalam waktu dekat akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Namun, ia mengatakan, ada kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah menteri yang ingin mundur didatangi oleh sebuah tim. Menteri tersebut dihampiri untuk diberitahu bahwa kasus hukumnya sudah selesai.
"Ada sejumlah menteri yang ada naga-naganya mundur, didatangi oleh tim gitu. 'Nih, sudah selesai nih kasus hukumnya.' Inilah politik jahat, Jokowi menyandera," ujar Faisal.
"Ini tidak ada hubungan dengan Sri Mulyani, tetapi ada beberapa menteri yang naga-naganya mau mundur, didatangi," lanjutnya.
Belakangan ini, santer diberitakan mengenai keinginan para menteri Jokowi mundur dari kabinet. Isu tersebut mencuat berawal dari seruan yang pertama kali diungkap oleh Faisal sendiri.
Isu itu juga menyebutkan jika alasan para menteri mundur karena merasa Presiden Jokowi sudah tak lagi netral di Pilpres 2024.
"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).