Andi Widjajanto Masih Bingung dengan Sikap Politik Jokowi
https://www.naviri.org/2024/02/andi-widjajanto-masih-bingung-dengan.html
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak nyaman dengan deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP berdasarkan motif kemeja batik yang dikenakannya.
Andi adalah mantan Gubernur Lemhannas yang dikenal sebagai 'orangnya Jokowi' sejak lama. Ia pernah menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) setelah Pilpres 2014 dan pernah menjabat Sekretaris Kabinet.
Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang pemimpin penuh dengan simbol-simbol dalam kesehariannya.
Andi pun mengaku sering membaca arah sikap Jokowi lewat simbol yang diperlihatkan. Termasuk, ketika deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP di Batu Tulis, Kota Bogor pada 21 April 2023.
Saat itu, dirinya sedang liburan di Belanda namun tetap ikut menyaksikan secara jarak jauh (streaming).
Andi merasa ada yang aneh. Saat itu Jokowi menggunakan batik dengan "motif yang tidak jelas." Saat bertemu dengan Jokowi, dia pun menanyakan langsung arti dari batik yang dikenakannya pada saat deklarasi Ganjar.
"Ketika balik saya hanya bilang ke Pak Jokowi, 'bapak enggak nyaman ya dengan deklarasi itu?'. Pak Jokowi nanya, 'kok tau?'. 'Saya enggak ngerti batik Bapak. Untuk acara yang sepenting itu saya enggak ngerti makna batik bapak," kata Andi menirukan dialognya dengan Jokowi, di Podcast Political Show.
Namun, Andi kembali tenang karena Jokowi menggunakan batik yang bernuansa bagus pada acara PDIP selanjutnya.
"Di Rakernas batiknya kembali bagus kembali tegas, merah hitam, nah di situ langsung yak, beliau sudah balik dengan partainya," ujarnya.
"Dinamika-dinamika itu simbol-simbol itu yang karena saya mengamati atau dekat dengan beliau sejak lama, bisa mendalaminya," imbuhnya.
Meski begitu, Andi masih tak habis pikir Jokowi bisa berbeda jalan dengan PDIP. Hal itu semakin jelas saat Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Andi juga mengaku pernah empat kali bertanya kepada Presiden Jokowi soal dukungan di Pilpres 2024, sebelum 'pisah jalan'. Menurutnya, semua jawaban Jokowi sama, yakni mendukung Ganjar.
"Sampai Gibran benar-benar dideklarasikan sebagai calon, itu masih berharap politiknya Pak Jokowi adalah politik merah, masih berharap di situ," kata Andi.
"Jadi ketika kemudian Gibran dicalonkan dengan ada pelanggaran etik di MK dan seterusnya, nah disitu merasa ya ini sudah enggak bisa satu jalan," imbuh dia.