Perbedaan 3 Bakal Capres Saat Refleksi Diri Depan Cermin


Tiga bakal capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan tampil di acara Mata Najwa bertajuk '3 Bacapres Bicara Gagasan' yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). 

Dalam acara tersebut, ada satu momen dimana Anies, Ganjar, dan Prabowo diminta merefleksikan diri di depan sebuah cermin besar yang diletakkan di atas podium.

Najwa Shihab selaku pemandu acara meminta ketiga bakal capres berbincang dengan diri sendiri di depan cermin soal kilas balik perjalanan hidup mereka selama ini, pesan dari orang tua, harapan mereka tentang Indonesia ke depan, serta apa yang menjadi pegangan mereka ketika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Lantas, seperti apa refleksi diri tiga bakal capres di cermin besar Mata Najwa?

Anies Baswedan 

Saat berhadapan dengan cermin, Anies Baswedan sempat terdiam sejenak kemudian tertawa. Ia mengaku belum pernah berbicara dengan diri sendiri di depan cermin.

"Saya harus mikir dulu nih. Ini memulai juga repot. Saya ini nggak pernah ngomong depan kaca, ini pertama kali saya ngomong depan kaca. Ngomong depan kamera lebih mudah daripada ngomong depan kaca pada diri sendiri," kata Anies.

Setelah berkelakar sejenak, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyampaikan refleksi diri di depan kaca.

Berikut kata-kata Anies Baswedan saat refleksi diri di depan cermin Mata Najwa.

Di tempat ini, di lapangan ini saya kelas 1 SD dan bermain sepak bola pertama kali di lapangan terbuka namanya lapangan STO. Pada waktu itu saya kelas 1 SD sekolahnya di Sekip (Kabupaten Sleman).

Pada tahun 1989 saya berada di lapangan Ini namanya lapangan Pancasila menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada, universitas yang saya impikan sejak SD ketika main di lapangan ini.

Tahun 1991 saya menjadi ketua panitia ospek untuk mahasiswa baru. Saat itu saya tahun kedua dan saya menyambut adik-adik mahasiswa baru yang kuliah di sini.

Tahun 1992, saya berbicara kepada adik-adik mahasiswa baru menyampaikan kepada mereka bagaimana menjadi mahasiswa di Gajah Mada saat itu saya ketua senat mahasiswa UGM.

Pada 2015-2016 di tempat ini, saya bertemu dengan mahasiswa baru menceritakan tentang bagaimana masa depan.

Hari ini, 19 Desember 2023, anak yang waktu itu umur 7 tahun main sepak bola di lapangan Pancasila sekarang berada di sini diminta mengemukakan gagasan tentang Indonesia ke depan untuk 275 juta penduduk.

Anies ingatlah apa yang dikatakan ibumu ketika mengantarkan mau masuk sekolah SD umur 7 tahun. Pada saat itu dipesankan agar kerja keras dan rajin. Ketika masuk kuliah ibumu pesan, Anies yang kita miliki cuma nama baik. Jaga nama itu baik-baik.

Hari ini sebelum saya berangkat ke Jogja, ibu saya mendoakan. Ibu saya kembali mengatakan Anies berada di tempat ini semata-mata karena Anies menjaga nama baik. Jaga nama baik itu, itulah refleksi saya pada sore hari ini. Terima kasih.

Ganjar Pranowo 

Berbeda dengan Anies, Ganjar Pranowo yang diminta merefleksikan diri justru terlihat serius saat berhadapan dengan cermin besar itu.

Ganjar Pranowo tampak menunduk sejenak kemudian mengangkat wajahnya dan berbicara dengan pantulan dirinya dalam cermin.

Tak banyak kata-kata yang dilontarkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu saat merefleksikan diri. Ia hanya mengenang pesan kedua orang tuanya tentang jabatan dan tidak boleh korupsi.

Berikut kata-kata refleksi diri Ganjar Pranowo di hadapan cermin besar Mata Najwa.

Sesuatu yang tidak bisa saya lupakan adalah pesan kedua saya. Kalau soal jabatan, Jar, jangan pernah kamu kejar. Kalau itu takdirmu, laksanakan dengan baik. Jangan pernah korupsi. Bismillahirahmanirrahim.

Prabowo Subianto 

Sebagai penampil ketiga dalam acara Mata Najwa di UGM, Prabowo juga mendapat kesempatan yang sama untuk merefleksikan diri di cermin seperti yang dilakukan Anies dan Ganjar.

Menariknya, saat di minta berdiri di depan cermin, Prabowo lalu bersikap sempurna dan hormat pada refleksi atau pantulan dirinya yang muncul dalam cermin tersebut.

Setelah hormat, Prabowo lantas meninggalkan cermin tersebut dan berjalan ke depan panggung menghadap penonton.

Melihat hal tersebut, Najwa Shihab pun meminta Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali ke depan cermin dan menyampaikan refleksi dirinya.

"Udah udah, gua udah berkaca, refleksi, kan?" jawab Prabowo Subianto saat diminta Najwa Shihab untuk kembali bercermin.

Menteri Pertahanan itu lantas menyampaikan refleksi diri dengan posisi menghadap penonton. Berikut pernyataan Prabowo Subianto.

Saya ingat, adik-adik. Saya lahir tahun 1951, kita baru satu tahun merdeka. Proklamasi tahun 1945, tapi penyerahan kedaulatan baru tahun 1950.

Karena pada 1949 kita harus perang, penjajah enggak mau pergi kita harus perang. Waktu itu saya umur 22 -24. Saya perwira di tentara, saya bawa anak buah saya berenang di kolam renang Manggarai.

Waktu berenang, saya lihat ada dinding dari marmer tapi tertutup oleh lumut. Saya suruh bersihkan lumut dan saya baca di situ ada tulisan 'Honden en Inlander Verbodeen'.

Ya, artinya, anjing dan pribumi dilarang masuk kolam renang. Saya baca itu tahun 1975. Jadi, dulu kita dijajah, dibantai, diperbudak, dimiskinkan, dan dianggap lebih rendah dari anjing.

Anda minta saya refleksi, saya pernah hidup di tengah orang Eropa. Saya ingat, waktu itu saya satu-satunya murid yang bukan kulit putih, tiap hari saya diejek guru.

Setiap hari dibilang bangsa monyet, ini itu, 'Prabowo your people live on trees'. Saya alami, saya sekolah di beberapa negara selalu mereka bilang begitu, rakyatmu tinggal di pohon, saya mengalami.

Jadi kalau anda minta saya refleksi, saya ingin melihat Indonesia menjadi negara bermartabat, terhormat sebelum meninggal. Saya ingin lihat tidak ada kemiskinan di republik Indonesia.

Saya ingin lihat anak-anak Indonesia kuat, gembira, senyum dan orang tuanya gembira. Itu yang mendorong saya.

Kalau Anda merefleksi saya, saya tidak mau bangsa saya dihina terus. Saya ingin bangsa saya terhormat berdikari.

Saya ingin melihat adik-adik saya semua nanti pake mobil, naik motor, pakai jam, pakai sabun, pakai parfum, dan pakai sepatu buatan Indonesia. Itu yang saya cita-citakan, terima kasih, selesai.

Related

Indonesia 5351985188301343796

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item