Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDI-P, Menggantikan Megawati


Putra sulung Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menolak menanggapi isu pengusungan ayahnya sebagai Ketua Umum PDI-P. Gibran merasa, pembahasan soal kursi Ketua Umum PDI-P menjadi wilayah para senior dan pimpinan partai.

“Saya hanya kader biasa. Soal itu hanya beliau-beliau yang bisa jawab. Pak Rudy dan ketua-ketua. Saya tidak bisa jawab,” ujar Gibran.

Terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Wawan Mas’udi menilai beredarnya wacana mengusung Jokowi menjadi ketua umum sebagai hal wajar.

Menurut Wawan, Jokowi merupakan satu di antara kader PDI-P yang sukses menunjukkan potensi diri. Tercatat, Jokowi dua kali menang pemilu dengan tingkat kepuasan masyarakat yang terhitung tinggi, dan di sisi lain PDI-P membutuhkan regenerasi kepemimpinan.

Meski demikian, Wawan menuturkan, pengusungan Jokowi sebagai ketua umum membutuhkan momentum yang tepat. Yaitu, setelah masa kepemimpinan Jokowi sebagai presiden selesai. Ini penting agar Jokowi fokus menjalankan kerja-kerja eksekutif sebagai pemimpin negara.

“Kalau sekarang, nanti tidak cukup bagus untuk proses konsolidasi pemerintah, demokrasi, dan lain sebagainyam,” ujar Wawan.

“Biarkan Pak Jokowi sepenuhnya mengurus dan menjalankan fungsinya sebagai presiden dulu. Nanti kalau sudah tidak (menjabat), silakan saja. Ini soal momentum.”

Sebelumnya, tulisan putra sulung presiden pertama Soekarno, Guntur Soekarno Putra, berjudul “Indonesia, Jokowi, dan Megawati Pasca-2024” yang dimuat Kompas pada 30 September 2023 memantik diskursus tersebut.

Guntur menyebut, politik hilirisasi ala Jokowi mengingatkannya pada kebijakan politik Bung Karno yang ingin negeri ini berdiri di atas kakinya sendiri.

Dalam tulisannya kemundian Guntur mempertanyakan, apakah Megawati masih akan menduduki jabatan ketua umum PDI-P selepas Pemilu 2024.

Pertanyaan itu disampaikan karena menurutnya, adik kandungnya tersebut tidak lagi muda. Di satu sisi, Guntur merasa pemikiran Jokowi dengan beragam capaiannya masih dibutuhkan untuk bangsa ini.

FX Rudy Setuju Jokowi Jadi Ketum PDIP

Ketua DPC PDIP Solo, Jawa Tengah FX Hadi Rudyatmo setuju jika Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum berikutnya menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Orang yang akrab disapa Rudy itu tak keberatan dengan usul Guntur Soekarnoputra yang mengusulkan Jokowi memimpin PDIP di masa mendatang.

"Setuju. Pokoknya nek (kalau) kader PDI Perjuangan diusulkan oleh siapa pun, berarti punya potensi. Pak Jokowi diusulkan jadi Ketum PDI Perjuangan kan? Ya enggak masalah toh," kata Rudy usai menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota, Senin (2/10).

Rudy juga tak menampik kedekatannya dengan Jokowi menjadi salah satu faktor yang membuatnya sependapat dengan Guntur. Ia mengenang saat dahulu mendampingi Jokowi memimpin Kota Solo tahun 2005-2012.

"Berarti aku kan, mohon maaf, aku ya katut kesinggung-singgung karena dulu bareng Rudy. Kan ngono (begitu)," kata dia.

Rudy yakin Jokowi mampu memimpin Partai Banteng dengan baik. Alasannya, Rudy menilai Jokowi berhasil memimpin Indonesia selama sembilan tahun terakhir.

"Me-manage 270 juta (jiwa) lebih aja merdeka, nyaman kok. PDI Perjuangan anggap saja hanya 140 juta, kan ya mesti lebih nyaman to," kata Rudy.

Related

News 8479056646965076119

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item