Mengenal Zinedine Alam, Putra Ganjar Pranowo


Pembawaan yang cadas dan kecakapan yang membius orang-orang di sekitarnya adalah penilaian saat melihat Alam Ganjar di acara Rosi Kompas TV. Anak tunggal Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh itu memaparkan setiap jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan Rosi dengan bahasa komunikatif, sehingga dapat dipahami semua orang. 

Ditambah lagi dia tidak meninggalkan stylenya sebagai anak muda, yakni open minded terhadap segala hal yang terjadi disekitarnya. Muhammad Zinedine Alam begitu nama lengkapnya, dia adalah anak yang berprestasi baik dalam hard skill maupun soft skill. 

Dalam pendidikan formal saja dia pernah membawa nama Jateng dan Indonesia, ke ajang kejuaraan internasional dalam kompetisi Sains di Korea Selatan. Medali emas dia persembahkan sebagai remaja yang duduk di bangku SMP kala itu. Pastinya tak hanya unggul di bidang Sains. Karena kini dia tengah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri unggulan, yakni UGM dengan jurusan Teknik industri. 

Di softskill, Alam aktif dalam organisasi e-sport Jateng. Dia menjadi kepala sekaligus pengurus, dengan visi besar membawa e-sport di Jateng bisa unjuk gigi di negara ini hingga tembus ke kancah internasional. 

Bukan hanya baru-baru ini, selama duduk di bangku sekolah Alam selalu aktif dalam berbagai organisasi. Bukan sekedar belajar menjadi seorang leader seperti bibit diplomat yang kini nampak dalam dirinya. Tapi dia juga mendapat banyak pengalaman dalam organisasi, untuk mempererat hubungan sosial, mengorganisir pekerjaan, me-manage waktu dan kepentingan, serta menjalankan progja dengan inovasi di dalamnya. 

Tak heran dari sana tumbuhlah Alam yang punya wawasan luas dan pemikiran tajam. Semua tidak lepas dari peran kedua orang tuanya. Ganjar dan Atikoh sudah menanamkan sikap sederhana sedari Alam kecil. Implementasi kecilnya ada dalam penggunaan barang sesuai kebutuhan bukan keinginan. 

Alam merasa cukup dengan terpenuhinya kebutuhan, jika menuruti maunya keinginan tidak akan pernah cukup. Walaupun menjadi anak pejabat, dia tidak suka berfoya-foya dan menikmati fasilitas yang diberikan kedua orang tuanya. 

Mereka masih sederhana dalam jabatan gubernur yang tersampir di pundak Ganjar, maupun nanti saat amanah besar menghampiri sang kepala keluarga. Di dalam deeptalk empat mata Alam dengan Ganjar, sang ayah berpesan sekaligus membunyikan alarm untuk hati-hati bertindak. Jangan mudah dibujuk rayu oleh kenikmatan duniawi, menjadi wejangan yang terpatri dalam kotak memori. 

Jabatan itu cuma sementara, jadi bertindak biasa-biasa saja adalah kuncinya. Seperti halnya moment ketika Ganjar dideklarasikan sebagai capres PDIP, Alam menyikapinya dengan biasa saja. Padahal opsi yang disodorkan Rosi itu ada dua, happy news atau bad news. Tapi jawaban Alam out of the option. Dia memilih it’s a news. 

Ya, anak 21 tahun itu sudah paham betul akan jabatan besar yang nanti akan diemban ayahnya. Jadi mendengar kabar itu, reaksinya santai karena jabatan hanya namanya, tugas prioritasnya melayani rakyat. 

Related

News 3029936573997169133

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item