Isi dan Ulasan Serat Wedhatama karya Ki Sabdacarakatama


Serat Wedhatama merupakan salah satu karya sastra Jawa yang sangat terkenal. Melalui kutipan-kutipan, buku ini mengajarkan nilai-nilai spiritual dan filosofis yang mendalam tentang kehidupan dan keberadaan. Hal ini membuat Serat Wedhatama menjadi karya sastra yang masih relevan dan bermanfaat hingga saat ini.

Ajaran tentang menjaga kesucian hati dan pikiran sangat relevan dalam era digital yang serba terbuka, dan cenderung mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi. Dengan menjaga kesucian hati dan pikiran, seseorang dapat terhindar dari pengaruh negatif dan mampu menjalani kehidupan yang lebih baik. Itu hal penting yang dibahas dalam Serat Wedhatama. 

Terkait hal itu, berikut adalah beberapa kutipan dari buku Serat Wedhatama:

"Sasmitaning tan samya, sadaya anggota tan samya, anggota tan sasmita mawasta tan rupa."

Artinya: "Kehadiran tidak merusak keberadaan, keberadaan tidak merusak kehadiran. Keberadaan tidak menentukan penampilan."

Kutipan ini menunjukkan pentingnya memahami keberadaan dan kehadiran dalam konteks spiritual. Wedhatama mengajarkan bahwa penampilan fisik dan keberadaan fisik tidak selalu mencerminkan keberadaan spiritual dan kehadiran di dunia.

"Saking kesadaran sejati, dadi aneng nira bisa kliru saking dadi siji. Bisa dianggep tegese nora mbedakaken pangrasa lan pangrasaning pribadi."

Artinya: "Dalam kesadaran yang sejati, tidak ada perbedaan antara satu dan lainnya. Ini berarti bahwa perbedaan dalam rasa dan pandangan pribadi tidak ada."

Kutipan ini menekankan pentingnya memahami kesatuan dan kesadaran kolektif. Wedhatama mengajarkan bahwa kita semua bagian dari kesatuan yang lebih besar, dan bahwa perbedaan-perbedaan yang kita lihat di dunia hanyalah ilusi.

"Tan ana putus-putus, tan ana kalir-kalir, tan ana dhadha-dhadha, lan tan ana kabehing kembang."

Artinya: "Tidak ada yang terputus, tidak ada yang mengalir, tidak ada yang terhubung, dan tidak ada yang memisahkan."

Kutipan ini menekankan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan saling terhubung dan tidak terpisahkan satu sama lain. Wedhatama mengajarkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan berasal dari satu sumber yang sama, dan bahwa keberadaan kita adalah bagian dari keberadaan yang lebih besar.

"Kaki kang pateh, kapal kang putus, atine kowe mesti awas menawa ping gawe elingan sarta nrima ilmu."

Artinya: "Meskipun patah kaki atau kapal terputus, tetaplah berhati-hati dan belajar dari pengalaman."

Kutipan ini menekankan pentingnya belajar dari pengalaman kehidupan dan memperhatikan lingkungan sekitar. Wedhatama mengajarkan bahwa pengalaman hidup yang sulit dapat menjadi pelajaran berharga, dan bahwa dengan tetap fokus pada tujuan dan memperhatikan lingkungan sekitar, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih besar tentang kehidupan.

Related

Books 1328792083093374260

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item