Ganjar Pranowo, Tak Terganti hingga Pesta Demokrasi Dimulai


Di tengah lautan merah pada Konsolidasi PDI Perjuangan Jawa Tengah, pada Jumat 25 Agustus di Jatidiri, berdiri pria jangkung berkemeja hitam, Ganjar Pranowo.

Pilihan warna kemeja yang tegas. Hanya hitam. Bukan abu-abu. Seperti saat pertama kali dia mengenalkan baju lorek hitam putih. “Saya tegaskan, saya bukan orang abu-abu,” katanya. 

Pertanyaan besar. Apa yang sebenarnya ingin disampaikan Ganjar pada acara tersebut. Dia tak kenakan ‘sandangan’ berwarna merah. Tak ada logo partai melekat di tubuhnya. Berdiri tegak, berwajah gagah, orasi yang mendebarkan. 

Si rambut putih itu memang sarat teka-teki. Tapi, secara gamblang bisa kita pahami bahwa, sebagai calon presiden, Ganjar adalah pelayan rakyat. Bukan segelintir orang, kelompok atau pun partai. 

Hal itu yang juga selalu digaungkan oleh PDI Perjuangan, utamanya oleh Megawati dan Puan. Sikap politik tegak lurus demi kepentingan rakyat, bahkan hingga akar rumput sekalipun. 

Belum lagi dalam orasinya, Ganjar lebih berfokus membicarakan kondisi negara di berbagai sektor. Membahas soal lompatan-lompatan setelah keberhasilan Jokowi menata fundamental kemakmuran rebuplik dengan pembangunan fisik, spiritual, dan mental. 

Bukan orasi kosong mengenai ambisi menang, menang, dan menang seperti elit partai lain yang selalu menggembor-gemborkan kemenangan tanpa didasari spirit, gagasan, dan dedikasi kepada negara dan rakyatnya.

Karena itu, elit dan seluruh simpatisan PDI Perjuangan mahfum. Bahwa salah satu kader terbaiknya telah menjadi sosok yang berhasil mengilhami ideologi dan gagasan yang telah ditanamkan sejak masuk dalam partai berlogo banteng moncong putih itu. 

Sekali lagi, Ganjar adalah Ganjar, dengan keteguhannya, ketegasan, kejujuran, prestasi, yang tatag hingga tutug (berani sampai tuntas). 

Masih sangat melekat di ingatan, sebelum Ganjar dicalonkan sebagai Capres PDI Perjuangan, muncul isu bahwa dia tak bisa melejit karier politiknya karena dibenturkan dengan Puan Maharani. Tak dapat restu, katanya. 

Isu-isu tanpa alasan itu sekarang terbantah telak. Ganjar berdiri sejajar bersama Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut dengan corak baju yang seirama, dan berdiri dalam satu panggung di tengah dukungan simpatisan partai nomor urut 3 itu. 

Kurang teguh dan tegas apalagi Ganjar? Gempuran demi gempuran dilaluinya. Mulai disebut sebagai petugas partai, hanya bisa jogging, lah, dan hujatan lain yang menyertainya. 

Sejak dulu, bagi dia kritikan dan hujatan adalah vitamin. Begitupun dalam tubuh PDI Perjuangan. Keduanya justru akan jauh lebih tangguh karena kritikan. Vitamin itu kini menjelma dalam setiap aliran darah perjuangan yang dilakukannya.

Related

Indonesia 6397019793956489810

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item