Lapisan Langit Menurut Sains dan Perbandingan dengan Al-Quran
https://www.naviri.org/2023/07/lapisan-langit-menurut-sains-dan.html
Kita sering mendengar perihal lapisan langit hingga langit ke-7. Bagaimana hal ini menurut sains?
Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc, ilmuwan astronomi-astrofisika, dalam 'Eureka!: Indonesia Berburu Exoplanet dan Alien', menjelaskan mengenai hal ini.
"Ini kalau kemudian dikaitkan dengan ayat-ayat kitab suci, khususnya Al-Quran, kalau Al-Quran ini sering menyebut tujuh langit Sab'a Samawat, tapi makna Sab'a Samawat yang dipahami sebagai lapisan-lapisan langit. Dulu memang dalam konsep geosentrik, itu Sab'a Samawat dalam tafsir-tafsir lama dianggap sebagai lapisan-lapisan langit," jabar pria yang akrab disapa Jamal ini.
Di langit pertama dipercaya sebagai Bulan, langit ke-2 ada Merkurius, langit ke-3 Venus, langit ke-4 Matahari, Mars di langit ke-5, Jupiter langit ke-6, dan Saturnus di langit ke-7. Dari sana kemudian lahir nama-nama hari dalam sepekan.
'Sunday' dikaitkan dengan hari Matahari, 'Saturday' merupakan hari Saturnus, 'Monday' sebagai hari Bulan, 'Tuesday' dikaitkan dengan Planet Mars, 'Wednesday' dikaitkan dengan Merkurius, 'Thursday' mengacu pada Jupiter, dan 'Friday' dikaitkan dengan Freya atau Venus.
"Namun itu dalam konsep lama, dalam pemahaman baru Sab'a Samawat itu adalah jumlah yang tak berhingga banyaknya. Jadi kalau ditanyakan bagaimana lapisan-lapisan langit, saat ini mulai dipikirkan apa sih objek-objek langit tersebut. Planet-planet, itu berbeda dengan bintang walaupun sama nampak bercahaya. Bintang pun juga ternyata bagian dari galaksi yang besar," ucap Jamal.
Begitu pula jumlah galaksi tidak terhitung banyaknya. Jadi menurut Jamal, saat ini makna tujuh langit sebetulnya objek-objek di atas kita yang jumlah dan jaraknya tak berhingga. Kendati demikian, pada akhir pembahasan, Jamal menambahkan bahwa tafsir terus berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan.