Sinopsis dan Review Novel Cell karya Stephen King

Cell adalah novel horor yang ditulis oleh Stephen King. Cerita ini berkisah tentang serangan misterius yang terjadi di seluruh dunia melalui telepon seluler, yang mengubah manusia menjadi makhluk kejam dan penuh kegilaan.

Cerita dimulai di Boston, di mana Clay Riddell, seorang seniman grafis, sedang berada di pusat kota untuk menjual karya seninya. Tiba-tiba, dunia seketika berubah ketika sinyal yang diterima oleh telepon seluler manusia mengubah mereka menjadi "Pulse" – makhluk kejam yang berlari tanpa tujuan, dan menyerang orang-orang di sekitarnya. 

Clay berhasil menghindar dari serangan Pulse, dan dengan cepat menyadari bahwa mereka yang tidak menggunakan ponsel saat serangan itu terjadi masih manusia yang normal.

Clay bergabung dengan sekelompok orang yang selamat, termasuk Tom McCourt, seorang guru SMA, dan Alice Maxwell, seorang gadis remaja yang juga selamat dari serangan tersebut. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan melintasi Amerika Serikat yang dilanda kekacauan, untuk mencari keamanan dan mungkin mencari tahu apa yang menyebabkan serangan itu, dan, jika ada, cara untuk memperbaikinya.

Selama perjalanan mereka, Clay dan kelompoknya menemui berbagai tantangan dan bahaya. Mereka harus melawan Pulse yang haus darah, dan menghindari serangan kelompok manusia yang kehilangan akal sehat. 

Sementara itu, Clay terus berusaha mencari tahu lebih banyak tentang asal-usul serangan itu. Dia bertemu dengan seorang wanita bernama Jordan, seorang anak laki-laki bernama Philip, dan Charles Ardai, seorang pengusaha yang menyediakan tempat perlindungan bagi yang selamat.

Seiring dengan penemuan mereka, Clay menyadari bahwa ada lebih banyak kejadian yang aneh terkait dengan serangan ini. Dia menemukan bahwa ada kelompok manusia yang dipengaruhi oleh serangan tersebut, tetapi masih mempertahankan kecerdasan dan kemampuan berkomunikasi. Kelompok ini disebut The Raggedy Man, dan tampaknya memiliki tujuan yang jahat.

Clay dan kelompoknya terus melakukan perjalanan, mencoba bertahan hidup dan mencari tempat perlindungan yang aman. Mereka melintasi kota-kota yang ditinggalkan, dan menyaksikan kehancuran dan kegilaan yang menyebar di seluruh negeri. Selama perjalanan ini, Clay juga berjuang dengan pertanyaan moral dan etis tentang apakah mereka seharusnya menyelamatkan orang-orang yang telah berubah menjadi Pulse atau meninggalkan mereka untuk mati.

Di tengah pencarian mereka, Clay dan kelompoknya akhirnya menemukan tempat perlindungan di bandara Bangor, Maine, yang dikendalikan oleh Charles Ardai. Namun, mereka menemukan bahwa bahaya belum berakhir. The Raggedy Man dan pengikutnya menyerbu bandara, mencoba memperluas pengaruh mereka dan menghancurkan seluruh kelompok yang selamat.

Dalam pertempuran sengit yang terjadi di bandara, Clay dan kelompoknya berusaha melawan The Raggedy Man dan Pulse yang tak terhitung jumlahnya. Kehidupan mereka berada di ujung tanduk ketika Clay akhirnya menemukan cara untuk menghentikan serangan Pulse, dengan menggunakan sinyal terbalik melalui telepon seluler.

Dalam momen klimaks yang menegangkan, Clay berhasil melawan The Raggedy Man, dan menyelamatkan dirinya sendiri serta kelompoknya. Mereka akhirnya menemukan keamanan sementara, dan memulai proses pemulihan dari serangan yang mengerikan itu.

Cell menggambarkan pandangan Stephen King tentang masyarakat modern yang bergantung pada teknologi, dan bagaimana suatu peristiwa dapat mengubah segalanya dalam sekejap. Novel ini mengeksplorasi tema-tema seperti ketahanan manusia, kegilaan, dan ketakutan, yang berakar pada kemungkinan kehilangan kontrol atas dunia yang kita kenal.

Dengan penokohan yang kuat, suasana yang mencekam, dan aksi yang menggigit, Cell mengajak pembaca pada perjalanan yang gelap dan menakutkan. Stephen King kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menciptakan dunia yang menakutkan dan mengguncang imajinasi pembaca.