Sosok Mbah Kerto, Miliarder Sederhana Asal Lumajang Berusia 103 Tahun
https://www.naviri.org/2022/10/sosok-mbah-kerto-miliarder-sederhana.html
Belum lama ini, jagat maya dihebohkan dengan viralnya sebuah video yang merekam sosok seorang kakek tua sedang membeli mobil mewah jenis Pajero Sport secara kontan.
Video tersebut viral, lantaran sang kakek membawa uang ratusan juta rupiah, dengan dibungkus sebuah karung beras.
Orang dalam video tersebut ternyata adalah Mbah Kerto, warga Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Mbah Kerto merupakan orang tertua yang masih hidup di desanya. Usia Mbah Kerto sekarang telah mencapai 103 tahun. Teman-teman sebayanya telah meninggal dunia dan hanya menyisakan ia seorang diri.
Meski sudah berusia lanjut, tanda-tanda ketuaan yang biasa melekat kepada orang-orang seusianya tidak tampak sedikit pun, selain rambut dan jenggot yang sudah putih. Bahkan, kulitnya juga tidak tampak keriput.
Mbah Kerto bisa menjadi orang kaya dari hasil berladang atau bertani. Bahkan, setiap hari ia masih bekerja sebagai petani di ladang. Ia menanam kentang, bawang merah, hingga kol. Dari berladang itulah ia mampu membeli mobil mewah seharga ratusan juta rupiah.
Ia sekarang bahkan manjadi miliarder di desanya. Mbah Kerto memiliki ladang seluas 30 hektar lebih. Baginya, setiap panen membeli mobil bukan hal yang sulit. Sebab, dari hasil panen 6 hektar saja, ia bisa menghasilkan 150 ton kentang. Jika dirupiahkan, setidaknya Mbah Kerto bisa mengantongi uang sekitar Rp 1,3 miliar.
Kini, ia telah memiliki dua buah mobil mewah, tiga truk, dan tiga mobil pikap. Alasannya membawa uang dengan karung untuk membeli mobil cukup menggelitik. Mbah Kerto menyebut, ia membawa uang dengan dibungkus karung karena saking banyaknya sehingga tidak akan muat jika dimasukkan ke dompet.
Maklum, Mbah Kerto yang hidup di desa jauh dari ATM. Walaupun sebagian besar kekayaannya juga disimpan di bank.
"Itu uangnya 10 kilogram lebih, kalau dimasukkan dompet ya enggak cukup," kata Mbah Kerto saat ditemui di rumahnya.
Tampil sederhana dan tetap semangat
Bergelimang harta tidak lantas membuat Mbah Kerto bermalas-malasan di rumah. Dia percaya, tubuh sehat yang diberikan Tuhan kepadanya harus dirawat. Salah satunya dengan terus menggunakannya untuk berkegiatan. Selain itu, ia terus menjaga pola makannya dengan menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi hingga kacang-kacangan.
"Oli saja kalau tidak pernah digunakan jadinya kental, apalagi darah kita, kalau tidak gerak ya bisa beku nanti stroke," kata Mbah Kerto polos.
Cara berpakaiannya pun sangat sederhana, yakni mengenakan songkok hitam, kemeja batik, celana training, sepatu boot dan sarung yang melingkar di lehernya khas warga suku Tengger.
Bahkan, hidangan di meja makannya pun sangat jauh dari kata mewah. Nasi putih, sayur bening, tempe, tahu, ikan asin dan sambal jadi santapannya untuk mengisi energi sebelum pergi ke ladang. Bukan tidak mampu untuk membeli lauk pauk yang mahal. Tapi, Mbah Kerto mengatakan makanan seperti itulah yang menurutnya sangat lezat.
"Mau tampil seperti apa, pakaian ya gini, saya beli mobil ya pakai ini. Kalau ini makanan paling enak, setiap hari ya begini, apalagi ada klentingan, penambah nafsu makan," ucapnya.
Sikapnya terhadap tetangga pun tidak berubah. Ia dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan berkepribadian baik kepada tetangga. Tidak sedikit pemuda desa yang meniru jejak kesuksesannya dan menjadikannya contoh dalam kehidupan sehari-hari.