Hanya Memberi Pelukan, Wanita Ini Mendapat Penghasilan Puluhan Juta
https://www.naviri.org/2022/10/hanya-memberi-pelukan-wanita-ini.html
Naviri Magazine - Ketika merasa depresi, kesepian, dan kebingungan, hal penting yang kita inginkan biasanya seseorang yang menemani, yang mau mendengarkan keluh kesah kita, juga seseorang yang bersedia memberi pelukan dan meyakinkan kita bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Berpelukan memang berdampak positif bagi kesehatan fisik dan psikis. Tak heran jika jasa terapi pelukan yang ditawarkan Jessica O'Neill laku keras. Ibu tiga anak berusia 35 tahun asal Gold Coast, Queensland, Australia, itu sudah satu dekade bekerja sebagai terapis pijat dan konselor.
Baru belakangan ini O'Neill menambahkan jasa "pelukan" dalam terapinya dengan biaya sekitar 60 dollar AS per jam untuk pelukan saja, serta 80 dollar jika ditambah konseling.
Menurut dia, jasa pelukan membantu orang-orang yang kesepian atau pun menderita depresi untuk merasa dicintai dan dihargai. Dari pekerjaannya yang tidak biasa tersebut, O'Neill menghasilkan 1.100 dollar seminggu, atau sekitar puluhan juta setiap bulan.
"Sejak dulu, saya memang orang yang penuh kasih sayang, dan sering memeluk orang. Itu memang sudah 'bawaan' dan jadi bagian dari diri saya," kata O'Neill.
Ia menceritakan, ibunya adalah orang yang juga penuh kasih sayang dan penuh cinta. "Pelukannya selalu membuat semua terasa baik-baik saja, bahkan saat ada hal buruk menimpa kami," ujarnya.
Menurut O'Neill, suaminya, Jason tidak keberatan dengan profesinya, walau sebagian besar kliennya adalah laki-laki. "Jason sangat mendukung dan memahaminya. Ia menyukai apa yang saya lakukan, dan menganggapnya sebagai hal yang indah," katanya.
Keputusan O'Neill untuk memberikan pelukan secara profesional dimulai ketika di setiap akhir sesi konseling ia memberikan pelukan.
"Hal itu langsung membuat mereka melepas pertahanan dan lebih terbuka. Saya bisa melihat kecemasan, dan tekanan mulai pudar. Lalu saya bisa melihat inti kepribadian mereka, dan lebih mudah memberi bantuan untuk masalahnya," paparnya.
Mayoritas klien O'Neill adalah pria berusia 35 tahun. Namun, menurutnya jumlah klien wanita berusia pertengahan terus bertambah, selain juga pria muda yang merasa "kesepian dan merasa terisolasi".
Ia juga mengakui punya pengalaman satu atau dua kali yang membuat canggung, tapi menurutnya 99 persen kliennya "berperilaku baik".
"Sebelum memulai sesi, kami melakukan meditasi untuk bisa terhubung dalam level spritual. Lalu klien akan duduk di kursi dan mulai ngobrol mengapa mereka merasa butuh terapi pelukan," katanya.
Kebanyakan klien merasakan kesepian, depresi, isolasi, dan juga kecemasan. "Semuanya hanya ingin bisa merasa terhubung dengan seseorang," kata O’Neill.