Daftar Wabah Baru yang Menyerang Dunia Usai Covid-19 (Bagian 1)
https://www.naviri.org/2022/10/daftar-wabah-baru-yang-menyerang-dunia.html
Pandemi Covid-19 ternyata bukan satu-satunya bencana kesehatan yang melanda dunia. Beberapa ahli telah memprediksi bahwa akan ada lagi pandemi baru setelah Covid-19.
Terbukti, ada virus baru yang berpotensi fatal muncul dari Afrika seperti cacar monyet (monkeypox). Penyakit tersebut menyusul virus Hendra dan penyakit hepatitis akut misterius yang muncul sebelumnya pada tahun ini.
Berikut adalah penjelasan mengenai tiga penyakit baru yang meresahkan dunia tersebut:
1. Hepatitis Akut Misterius
Hingga kini, penyakit hepatitis akut masih menjadi momok menakutkan, khususnya bagi para orang tua, karena penyakit ini banyak menyerang anak-anak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan lebih dari 600 kasus hepatitis akut di 30 negara, termasuk di Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia. Meski demikian, penyebab pasti dari penyakit tersebut masih misteri.
Pada 27 Mei lalu, WHO mengonfirmasi bahwa sembilan anak telah meninggal akibat hepatitis akut. Dari semua kasus yang teridentifikasi di seluruh dunia, sekitar 6%, atau setidaknya 38 anak, membutuhkan transplantasi hati.
Usia anak-anak yang mengidap penyakit misterius ini berkisar dari 1 bulan hingga 16 tahun. Namun, lebih dari 75% kasus terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun, menurut WHO.
Hepatitis ditandai dengan kadar enzim hati yang terlalu tinggi. Pakar medis hingga kini masih berjuang untuk mengidentifikasi penyebab wabah tersebut. Meskipun tidak dikonfirmasi, ada bukti bahwa virus biasa adenovirus, jenis virus umum yang biasanya menyebabkan pilek, mungkin jadi penyebabnya, kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).
Beberapa peneliti lebih lanjut menyebut bahwa Adenovirus pada anak-anak yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan respons imun yang menyerang hati, sebagaimana dilaporkan oleh South China Morning Post.
Hepatitis akut bukan tipe penyakit yang tiba-tiba muncul dan langsung parah. Ada tiga tahap gejala yang akan dialami anak hingga penyakit ini benar-benar menuju ke tahap parah.
Tahap awal, yakni saat anak mengalami sakit perut, mual, muntah hingga diare. Kemudian gejala lanjutan yakni saat anak mulai mengalami penyakit kuning yang biasanya dimulai dari mata yang menguning hingga ke seluruh tubuh. Terakhir adalah tahap lanjutan parah, biasanya pada tahapan ini kondisi anak sudah benar-benar memburuk.
2. Virus Hendra
Virus Hendra (HeV) adalah anggota famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus. HeV pertama kali ditemukan pada tahun 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia.
Para peneliti di Griffith University Australia menyebut bahwa varian dari virus tersebut bisa menular ke manusia. Virus ini juga terdeteksi di urine kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang menyebar di Australia, wilayah federal New South Wales (NSW) hingga Queensland.
"Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu mengungkapkan bagaimana varian virus Hendra menular ke kuda dan manusia," kata pemimpin penelitian Alison Peel dari Pusat Kesehatan dan Keamanan Pangan, dikutip situs resmi Universitas Griffith.
Virus Hendra lebih sering ditemukan pada akhir Mei hingga akhir Agustus, tetapi penularan diyakini bisa terjadi di semua musim. Menurut epidemiolog, 7 dari 10 orang manusia yang terinfeksi virus Hendra bisa meninggal dunia.
"Pada manusia pun, 70% kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal," kata epidemiolog Dicky Budiman.
Dicky mengungkapkan bahwa virus Hendra sebenarnya sudah lama ditemukan. Virus ini merupakan penyakit endemi yang hanya ditemukan di sejumlah wilayah.
Untuk itu, Dicky mengimbau masyarakat khususnya mereka yang memiliki peternakan untuk mewaspadai penularan virus Hendra. Sebab, virus ini bisa bertahan di kotoran hewan selama empat hari.
Baca lanjutannya: Daftar Wabah Baru yang Menyerang Dunia Usai Covid-19 (Bagian 2)