Kisah Ilmuwan yang Mencoba Menimbang Berat Roh Manusia
https://www.naviri.org/2022/01/kisah-ilmuwan-yang-mencoba-menimbang.html
Naviri Magazine - Dalam kepercayaan banyak orang, manusia bisa hidup karena memiliki nyawa atau yang juga disebut roh (ruh). Tanpa nyawa atau roh, manusia akan mati. Berdasarkan hal itu, maka artinya setiap tubuh manusia hidup mengandung roh.
Ketika manusia mati, roh itu keluar dari tubuh manusia. Sekali lagi, kalau memang begitu, artinya roh manusia memiliki wujud, meski tak terlihat. Dan kalau memang memiliki wujud, tentu bisa diukur berapa beratnya.
Latar belakang pemikiran seperti itu pula yang tampaknya ada dalam benak Dr Duncan MacDougall, seorang dokter asal Massachusetts, AS. Pada tahun 1902, dia melakukan penelitian yang dimaksudkan mengetahui berapa berat roh atau jiwa manusia saat ditimbang.
Duncan beralasan, jika memang benar manusia memiliki jiwa, maka jiwa tersebut sudah seharusnya memiliki berat yang dapat dideteksi atau diukur, sekalipun roh tak terlihat mata.
Demi membuktikan teorinya, ia kemudian melakukan pengukuran berat pada pasien tuberkulosis, sebelum dan sesudah mereka meninggal, seperti dilansir dari laman Mysterious Universe.
Hasil analisis yang ia lakukan pada 6 orang pasien itu menunjukkan jika terjadi perubahan pada berat badan. Duncan kemudian mengambil kesimpulan, jiwa orang yang meninggalkan tubuh setelah kematian, beratnya berkurang hingga tiga perempat dari satu ons, atau sekitar 21 gram.
Ia kemudian melakukan pengujian yang sama pada seekor anjing, dan tak menemukan perubahan berat sama sekali, yang membuatnya menarik kesimpulan, jika hewan tak memiliki jiwa. Temuan Duncan segera saja menghebohkan publik saat itu.
Namun, hasil temuan ini kemudian diragukan, sebab Duncan hanya melakukan uji coba pada 6 orang yang meninggal dengan penyakit serupa. Duncan juga tak mengatakan jika ia mengukur pasien lain, namun tak menunjukkan adanya kehilangan berat badan secara signifikan. Lebih buruk lagi, hasil temuannya tak bisa dibuktikan oleh peneliti lain.
Augustus P. Clarke, yang melihat temuan sensasional Duncan, kemudian menjelaskan alasan hilangnya 21 gram berat badan tersebut. Ia mengatakan jika hal itu disebabkan oleh faktor fisiologis sederhana, yang sudah pernah ditulis oleh seorang psikolog bernama Richard Wiseman.
Clarke mengatakan, saat kematian tiba-tiba terjadi, suhu tubuh akan meningkat karena paru-paru tidak lagi mendinginkan darah, dan peningkatan berikutnya mengakibatkan keringat, menjelaskan ke mana hilangnya 21 gram tersebut.
Clarke juga mengatakan, anjing tidak memiliki kelenjar keringat (menyebabkan mereka terengah tanpa henti), sehingga mengakibatkan tidak ada perubahan yang cepat ketika binatang tersebut mati.