Kesalahan Pengemudi Mobil Manual yang Jarang Disadari
https://www.naviri.org/2022/01/kesalahan-pengemudi-mobil-manual-yang.html
Naviri Magazine - Mengendarai mobil manual atau mobil matik bisa jadi tergantung selera, atau tergantung mobil jenis apa yang kita punya. Yang jelas, masing-masing jenis mobil memiliki cara mengemudi yang berbeda.
Perbedaan penting antara mobil manual dan mobil matic tentu saja pada cara mengendarai mobil bersangkutan. Pengemudi mobil manual harus lebih sering bergerak, karena dua kaki dan dua tangan semuanya memiliki tugas.
Karenanya, mengemudikan mobil dengan transmisi manual dibutuhkan keahlian ekstra dan siap lelah. Ini dikarenakan intensitas pergerakan anggota tubuh, khususnya tangan dan kaki kiri, lebih banyak ketimbang mengendarai mobil matik. Pengemudinya pun kadang terlena mengistirahatkan anggota tubuh tersebut pada kondisi yang tidak dianjurkan.
Selain kebiasaan meletakkan tangan kiri pada tuas transmisi, ada kesalahan lain yang sering dilakukan saat mengemudikan mobil bertransmisi manual, yakni pengemudi kerap kali meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling, baik setelah mengganti gigi atau menyiapkan kaki untuk terus stand by.
Menurut pereli nasional dan pendiri Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, kebiasaan tidak memindahkan kaki setelah menginjak kopling untuk mengganti gigi merupakan kesalahan. Karena tanpa disadari akan membuat kampas kopling dan release bearing cepat aus.
"Itu salah total, karena kalau tanpa sengaja terinjak, bila giginya makin tinggi, pedal kopling keinjek sedikit aja sebetulnya bisa mengganggu tingkat keausan kopling," ujar Rifat.
Adapun masalah lain yang ditimbulkan akibat kebiasaan menginjak pedal kopling, walaupun sedikit, akan membuat hilangnya tenaga mobil. Tanpa disadari, saat kopling mulai aus, penyaluran tenaga mobil tidak sempurna, walau sudah menginjak gas dalam-dalam, dan juga mengakibatkan perpindahan gigi selip.
"Kedua, tiba-tiba giginya kayak loss (gejala perpindahan gigi selip), karena secara enggak sadar kopling keinjek semakin dalam," tambahnya.
Terakhir, pebalap yang pernah meraih delapan kali juara reli nasional itu menjelaskan, untuk bermanuver atau bereaksi sambil kaki kiri menginjak kopling, akan membuat mobil hilang kendali. Apalagi jika tidak dibantu engine brake, sehingga mobil berada dalam kondisi menggelosor.
"Ketiga, akan berbahaya sekali kalau bereaksi sambil injak kopling, jadi setiap habis ganti gigi kaki kiri, harus balik lagi ke foot rest atau lantai mobil," tutur Rifat.