Hati-hati, Banyak Aplikasi Android Palsu yang Berbahaya
https://www.naviri.org/2022/01/hati-hati-banyak-aplikasi-android-palsu.html
Naviri Magazine - Android saat ini menjadi platform smartphone yang paling banyak digunakan di dunia, dengan lebih dari dua miliar perangkat aktif. Selain user friendly, Android juga memungkinkan pengguna untuk menambah aplikasi apa pun yang dibutuhkan, karena ada banyak sekali aplikasi yang disediakan di Google Play Store. Sayangnya, tidak semua aplikasi itu aman diunduh dan digunakan.
Ada banyak aplikasi Android yang ternyata palsu dan berbahaya.
"Kami menemukan aplikasi yang dapat digunakan untuk memata-matai orang-orang dengan melacak lokasi, membaca kontak, menggunakan kamera. Bahkan, secara diam-diam membuat panggilan telepon," ujar Kepala Riset Top10VPN, Simon Migliano, seperti dilansir laman Top10VPN.
Top10VPN merupakan pusat saran konsumen di London, Inggris, yang melakukan studi dan menemukan lebih dari 30 aplikasi jahat.
Bisa dibilang, salah satu contoh yang paling tinggi adalah malware Judy, ketika 36,5 juta perangkat Android dikhawatirkan terinfeksi oleh 41 aplikasi. Namun, setelah itu, ahli keamanan Google Play Store kembali memperingatkan pengguna Android tentang risiko yang ditimbulkan oleh puluhan aplikasi palsu, setelah tahun lalu dilakukan.
Sebanyak 32 aplikasi tersebut membawa risiko seperti malware, scam, adware, dan masalah privasi. Beberapa aplikasi Android ditemukan meminta izin berlebihan untuk memata-matai korban, mengakses lokasi pelacakan, dan menggunakan kamera secara terselubung.
Dengan melakukan itu, aplikasi Android palsu juga dapat membaca informasi kontak pengguna, juga secara diam-diam melakukan panggilan telepon. Salah satu aplikasi palsu berbahaya yang paling populer ialah menyamar sebagai game Fortnite.
"Kami menemukan aplikasi yang dapat mengakses kamera Anda, melacak lokasi Anda, memantau panggilan, membaca kontak Anda, dan banyak lagi," tambah Migliano. "Hanya sedikit aplikasi yang sah dalam bentuk apa pun, karena lebih dari 40 persennya adalah adware atau scam yang terselubung."