6 Rahasia Penting di Balik Kesuksesan Elon Musk
https://www.naviri.org/2022/01/6-rahasia-penting-di-balik-kesuksesan.html
Naviri Magazine - Banyak orang mengatakan ingin mengubah dunia. Tentu saja tujuan itu didasari keinginan untuk menyaksikan dunia yang lebih baik, lebih bersih, juga lebih sehat. Namun, sayangnya, dari banyak orang yang punya mimpu mengubah dunia, hanya segelintir yang mampu mewujudkan impiannya.
Di masa lalu, Thomas Alva Edison mampu mengubah dunia dengan menciptakan lampu pijar yang menerangi tempat kehidupan kita. Setelah itu, berbagai penemuan lain berdatangan dari tokoh-tokoh lain yang mungkin juga bermimpi mengubah dunia. Kini, di zaman modern, ada Elon Musk yang juga bermimpi mengubah dunia.
Elon Musk menciptakan mobil-mobil yang ramah lingkungan. Ciptaannya itu, diakui atau tidak, ikut mengubah dunia yang telah sangat kotor dengan asap yang berasal dari mobil-mobil berbahan bakar bensin.
Elon Musk juga bermimpi membangun pemukiman manusia di Mars, untuk memindahkan manusia Bumi ke sana. Terlepas kelak akan terwujud atau tidak, namun yang jelas ia telah memulai proyeknya.
Mengapa Elon Musk bisa menjadi sosok penting di dunia teknologi saat ini, serta hasil ciptaannya bisa ikut mempengaruhi dunia? Setidaknya ada enam rahasia penting yang ada di balik kesukesannya.
Produk yang hebat
Hanya ketika produk Anda 10 kali lebih baik, Anda bisa bermimpi seperti Elon Musk. Jadi, kalau hanya 2 kali lebih baik, atau bahkan kurang, sebaiknya tidak usah mimpi mengubah dunia.
Teknologi Tesla sangat bagus sehingga perusahaan pembuat mobil lain pun mengandalkannya. Daimler dan Mercedez memakai rangkaian baterainya. Bukan hanya baterai, capaian teknologi Tesla adalah kemampuan memadukan banyak komponen menjadi sebuah produk yang superior. Sedan Tesla tak terkalahkan dari segi apapun.
Waktu yang tepat
Mudah untuk bilang bahwa sebuah kerja telah dilakukan mendahului semua yang kemudian sukses. Mengubah dunia tidak pernah tentang rekor siapa yang paling dulu mengemukakan gagasan, tapi rekor seberapa besar dan seberapa banyak energi dunia mengekor persis di belakang sebuah gagasan dan kinerja.
Saat semua perusahaan hijau berebut prioritas politik dan dukungan dana dari subsidi tanpa batas pemerintah Amerika, Elon masuk dan mendapat pinjaman setengah miliar dollar dari Departemen Energi Amerika, untuk ia gunakan mengembangkan bisnis yang tak membayangkan subsidi terus-terusan.
Solyndra, perusahaan energy surya yang juga menyedot subsidi besar, membebani Obama sepanjang ia memerintah. Subsidi sebesar itu dari pemerintah Amerika tak pernah dibayangkan akan ada di masa lalu maupun di masa depan. Hanya di masa seluruh Amerika dimambukkan oleh gagasan serba hijau itulah, momen itu ada.
Dan Tesla memainkannya dengan sempurna: Ia membuat produk dengan visi terbaik, dan meloncat lebih tinggi dengan bantuan momen yang tepat, momen uang mudah untuk serba hijau.
Tesla tidak mulai dengan produk fantastis seperti mobil terbang. Ia justru mulai dengan submarket yang mampu dikuasainya: pasar sangat kecil untuk mobil sport listrik kelas atas. Dengan sesuatu yang kecil, yang bisa ia monopoli secara sempurna, Tesla mengoperasikan penelitian dan pengembangan optimal.
Roadster meluncur untuk segmen mobil sport mewah dengan pangsa pasar super kecil, tapi Model S yang menyusul kemudian menempatkan Tesla berada di posisi puncak pasar sedan listrik secara umum, dan siap berekspansi ke pasar lebih luas lagi. Tesla melaju dengan memastikan memegang monopoli sejak ia memulai perusahaannya.
Tim yang hebat
Elon Musk menggambarkan stafnya sebagai berikut: “Jika Anda berada di Tesla, berarti Anda seperti memilih bergabung dalam sebuah Pasukan Khusus. Ada tentara biasa, itu bagus. Tetapi, jika Anda bekerja di Tesla, Anda memilih untuk bermain di tataran yang lebih tinggi.”
Tidak meremehkan distribusi
Tesla menangani distribusinya dengan serius. Saat perusahaan mobil lain memberi hak penjualan kepada distributor kuat, Tesla menjual dan memberikan layanan purna jual untuk mobil-mobilnya di tokonya sendiri. Biayanya memang membengkak, tapi cara ini memungkinkan pengawasan atas pengalaman pelanggan memperkuat merek Tesla, dan menghemat uang perusahaan dalam jangka panjang.
Punya visi kuat
Seperti apa dunia ini 10 dan 20 tahun dari sekarang, dan bagaiamana kesesuaian bisnis pada zaman itu? Tidak banyak perusahaan teknologi ramah lingkungan yang mempunyai jawaban. Akibatnya, saat mereka tumbang, alasannya seragam; semuanya menyalahkan aksi banting harga produk Cina di pasar energy hijau.
Tapi, kompetisi dengan Cina bukanlah satu-satunya yang tak bisa diantisipasi perusahaan serba hijau Amerika, tapi juga merosotnya harga energi fosil yang dipicu meningkatnya penyedoton gas alam.
Pertanyaan keberlangsungan dijawab Tesla dengan berangkat lebih dulu dan bergerak lebih cepat dari yang lain di pasar yang kecil, mobil sport dan sedan listrik, dan memadukan semuanya untuk membuat keunggulannya bertahan sampai jauh ke depan.
Kini Tesla menguasai tidak saja mobil listrik tapi juga pembangkit dan teknologi baterai yang sangat krusial dalam pengembangan energi terbarukan, dan seluruh elemen pengembangan energi terbarukan lainnya.
Dan untuk memastikan keberlangsungannya, seluruh pemegang saham sudah sepakat untuk menyerahkan Tesla terus dipimpin Elon Musk, sang perintis dengan impian besar dan tahu benar jalan mana yang akan ditempuh sampai 10 tahun ke depan.
Rahasia yang bagus
Perusahaan ramah lingkungan umumnya memiliki kesalahan fundamental, yakni memegang konvensi umum yang disepakati semua orang bahwa cahaya matahari adalah emas berikutnya. Semua demam emas sinar matahari. Tapi perusahaan yang mengubah dunia selalu memiliki rahasia; alasan-alasan khusus untuk sukses yang tidak terlihat banyak orang.
Saat sebagian besar perusahaan teknologi ramah lingkungan sibuk membuat diri tampil beda, seperti tampak pada Prius yang berbentuk seperti kotak atau Honda Insight yang tampak ringkih, Tesla memutuskan untuk hanya memproduksi mobil yang dapat membuat pengemudinya terlihat keren.
Tesla membangun sebuah merk unik yang didasari rahasia bahwa teknologi ramah lingkungan lebih merupakan sebuah fenomena sosial, ketimbang kewajiban untuk mencintai lingkungan.