Misteri Penemuan Mumi Bertopeng Emas di Kuburan Kuno Mesir
https://www.naviri.org/2021/12/misteri-penemuan-mumi-bertopeng-emas-di.html
Naviri Magazine - Ketika raja-raja Mesir atau orang-orang penting di zaman Mesir kuno meninggal dan dimakamkan sebagai mumi, makam mereka dihiasi dengan aneka barang mahal, termasuk emas, permata, perak, dan lain-lain. Sayangnya, barang-barang berharga itu belakangan hilang dari makam mereka, karena dijarah para perampok makam.
Karena itu pula, ketika para arkeolog menemukan makam-makam mumi dari Mesir kuno, umumnya kondisi makam atau sang mumi sudah menyedihkan, tanpa barang-barangh berharga yang melekat.
Namun, baru-baru ini, mumi dengan topeng perak berhias emas dan sejumlah sarkofagus ditemukan di areal kuburan kuno di Saqqara, Mesir. Penemuan ini dilakukan oleh tim yang beranggotakan arkeolog asal Mesir serta Jerman.
Kompleks kuburan kuno itu berisi sejumlah terowongan sedalam lebih dari 30 meter. Dari beberapa penemuan itu, di antaranya diketahui berusia sekitar 2.500 tahun, termasuk mumi dengan topeng perak berhias emas. Tim arkeolog itu memprediksikan mumi berasal dari era tahun 664 dan 404 Sebelum Masehi.
Mata mumi bertopeng perak itu mengandung kalsit, batu obsidian, dan batu akik warna hitam.
"Penemuan topeng mumi ini bisa dibilang sensasi. Sangat sedikit topeng dengan material metal mewah yang ada saat ini, karena kebanyakan kuburan Mesir kuno telah dijarah sejak lama," ujar Ramadan Badry Hussein, kepala tim Mesir-Jerman tersebut, dari Universitas Tübingen, dilansir Live Science.
Topeng itu ditemukan di wajah mumi, yang tersembunyi di dalam peti kayu yang sudah rusak. Dari tulisan yang terdapat pada peti, para arkeolog dapat menyimpulkan mumi itu seorang pendeta yang dulu melayani dewi bernama Mut.
'Workshop' pembuatan mumi
Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa yang mereka anggap sebagai sebuah 'workshop mumi', yaitu tempat mumi-mumi dikumpulkan sebelum dikubur di areal pemakaman tersebut.
Workshop itu berisi mangkuk dan gelas untuk menyimpan minyak yang dipakai untuk proses pembuatan mumi. Selain itu, ada dua kolam besar yang sepertinya digunakan untuk mengeringkan mumi dengan natron, dan mempersiapkannya dengan perban yang menggulungnya.
Workshop itu masih berada dalam bangunan yang terbuat dari batu bata dan kapur. Bangunan itu berada di atas terowongan besar yang menghubungkan beberapa kuburan berisi mumi dan sarkofagusnya.
Saat ini, para arkeolog sedang menyempurnakan pemetaan pemakaman kuno tersebut, juga menjalankan proses penggalian. Riset ini disponsori oleh Yayasan Riset Jerman. Kebanyakan anggota tim arkeolog tersebut berasal dari Universitas Tubingen.