Benarkah Wali Songo Berasal dari China? Ini Penjelasan Pakar Sejarah (Bagian 4)


Naviri Magazine - Uraian ini merupakan lanjutan uraian sebelumnya (Benarkah Wali Songo Berasal dari China? Ini Penjelasan Pakar Sejarah - Bagian 3). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Q: Perlu ditekankan bahwa data yang diperoleh hanya catatan tangan oleh Mr Poortman dan itu yang disebarkan di kalangan mereka saja dan kalangan China pada saat itu.

A: Katanya. Dituliskan katanya hanya boleh dibaca di kantor tulisan itu. Kok bisa dibawa pulang? Apakah Sutan Martua Raja, ayahnya MOP satu-satunya orang yang dia kasih unjuk? Tidak mungkin kan? Lalu itu ada, selai untuk perdana menteri di Belanda, yang empat lainnya itu ada di Hindia-Belanda. 

Orang di satu kantornya itu kan bisa baca. Nah, sekarang apakah betul hanya ditulis untuk dibaca di kantor? Apa bukan seperti yang tadi saya sampaikan? Kan sudah jelas tujuannya untuk memecah. Kalau untuk kalangan nasionalis, mereka punya metode sendiri. Dan untuk kalangan Islam pakar-pakarnya, antara lain, di Jawa Timur tuh Gubernur Jawa Timur Charles Olke van der Plas.

Q: Kita tidak bermaksud untuk rasialis, dengan adanya buku yang ditulis oleh Prof Slamet Muljana dalam buku ini ditulis bahwa ada terdapat 5 dari Wali Songo merupakan keturunan China berikut dengan nama-nama Chinanya. Kita di sini hanya ingin meluruskan sejarah, menggali sejarah, dengan data-data yang ada sebelum seluruh bangsa Indonesia membaca jalan sejarah yang salah. Harus kita luruskan.

A: Saya tambahkan, banyak yang saya luruskan. Saya sendiri beragama Kristen. Jadi, motif saya kok di sini meluruskan sejarah Islam? Bukan sejarah Islam, tetapi sejarah Indonesia yang saya luruskan, sejarah nusantara. Memang di sini ada peran Islam yang menurut pandangan saya mau dipelesetkan oleh Belanda.

Q: Statement terakhir?

A: Risiko untuk membuka lembaran hitam. Kalau kita melihat beberapa catatan yang berbeda-beda, bisa kita lihat akibatnya. Dalam buku ini, halaman 89 menurut Babat Tanah Jawi, Raden Fatah merupakan saudara seayah dengan Arya Damar. 

Sementara menurut dugaan Poortman, ayah Arya Damar adalah Hyang wisesa, sedangkan Raden Fatah merupakan anak dari Kung Ta Bumi atau Kertabumi. Itu berarti tulisan Chinanya kan. Nah, apakah banyak tulisan sansekerta di China kan atau diasumsikan mereka itu orang China? 

Nah, kemudian keduanya lahir dari wanita Tionghoa yang kita baca dari sejarah kita dulu, yaitu Putri Campa. Putri Campa terletak di timur pantai Vietnam yang ratusan tahun merupakan musuh bebuyutan dengan China.

Kemudian, pada halaman 96, pertama, Raden Fatah dari Palembang dan berjalan hingga singgah di Ampel. Sunan Ampel mengatakan kepada Raden Fatah: "Saya adalah ulama asing yang datang ke Pulau Jawa, engkau (Raden Fatah) orang Jawa tulen, turun-temurun memiliki Pulau Jawa" menurut Babat Tanah Jawi dan Serat Kanda, Sunan Ampel asalnya dari Campa. 

Tapi, menurut buku pedoman yang dikeluarkan Kemendikbud 2017 berbeda. Nah, ada berbeda juga, ketika di buku MOP dugaan, tapi di buku Slamet Muljana telah dibuktikan bahwa Jaka Dilan atau Arya Damar adalah Swan lyong.

Semua ini adalah contoh-contoh yang berbeda dan membingungkan, bagaimana yang beredar berbeda-beda. Yang dituliskan oleh profesor sejarah berbeda dengan yang ada di buku sekolah, yang di buku sekolah sekarang mengutip dari mana? 

Saran saya, ini sudah terbukti penulisan sejarah di Indonesia, baik di buku sejarah yang formal dan buku sejarah yang beredar di media sosial, amburadul dan sangat bertolak belakang. Banyak yang awal muasalnya tidak valid karena kebanyakan penelitian itu 100 persen orang asing yang mereka saling membantah.

Oleh karena itu, kalau penelitian belum final harus dituliskan, kalau ini belum final agar tidak terjadi kesalahpahaman. Saran saya harus dilakukan kembali penelitian mendalam mengenai hal ini semuanya, mungkin perlu dibentuk suatu komisi sehingga dapat disebarluaskan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Dengan begitu, generasi selanjutnya tidak kebingungan membaca sumber yang bertolak belakang.

Selain itu, harus berbagai sumber jangan satu sumber. Cobalah anak bangsa pribumi yang melakukan penelitian, jadi dari kacamata pribumi jangan terus melulu dari Belanda.

Related

Indonesia 2206540068271286253

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item