Sebelum Nekat Mencoba, Pahami Dampak Negatif Silikon untuk Kecantikan
https://www.naviri.org/2021/11/sebelum-nekat-mencoba-pahami-dampak.html
Naviri Magazine - Di zaman yang makin modern ini, cara mempercantik dan memperindah tubuh menjadi semakin beragam. Salah satunya adalah dengan suntik silikon. Mulai dari memancungkan hidung, memperbesar ukuran payudara, memperindah bentuk dagu, semuanya konon dapat diatasi dengan cara suntik silikon.
Ini bisa dikatakan sebagai cara cepat untuk mempercantik wajah atau memperindah tubuh, namun cara yang satu ini bukanlah tanpa dampak yang perlu diwaspadai.
Yang pertama, yang patut diwaspadai menyangkut suntik silikon ini, adalah pada tempat yang menyediakan jasa suntik silikon tersebut. Saat ini, ada cukup banyak salon kecantikan biasa yang menyediakan jasa penyuntikan silikon untuk kecantikan.
Nah, di antara salon-salon penyedia jasa suntik silikon itu ada cukup banyak yang tidak memiliki ijin khusus. Akibatnya, mereka belum tentu memiliki kinerja yang profesional, dan hal ini bisa saja berdampak pada hasil kerja mereka.
Ketika dampak negatif dari suntik silikon itu terjadi, maka efeknya bisa berupa wajah yang menjadi membengkak, atau bagian lain yang kemudian memunculkan benjolan-benjolan tertentu.
Tidak tertutup kemungkinan pula silikon yang digunakan tersebut juga kemudian memicu timbulnya kaker apabila tidak dilakukan dengan baik pada waktu pemasangannya. Anda pun tentu pernah mendengar atau membaca di surat kabar tentang bagaimana seorang wanita yang menjadi tewas akibat malpraktik semacam itu.
Silikon yang digunakan dalam bedah silikon untuk tujuan kecantikan atau memperindah tubuh ini memiliki dua macam atau dua jenis; yaitu silikon padat dan silikon cair. Kalangan medis biasanya menggunakan silikon yang berbentuk padat untuk keperluan operasi plastik. Selain karena lebih tahan lama, silikon yang berbentuk padat ini juga dianggap lebih aman dibandingkan dengan silikon yang berbentuk cair.
Silikon cair memang disinyalir memiliki risiko yang cukup besar apabila digunakan untuk bedah plastik. Ini disebabkan karena sifatnya yang cair, sehingga silikon cair pun biasanya akan terus mencari celah yang dapat dimasuki dengan mengikuti aliran darah. Ketika hal itu terjadi, maka wajah orang yang menggunakannya pun dapat berubah menjadi rusak dan berantakan.
Nah, di sinilah letak masalahnya. Biasanya, salon-salon atau tempat tertentu yang menawarkan operasi suntik silikon dengan harga yang murah biasanya menggunakan silikon yang berbentuk cair.
Mungkin penawaran harga yang murah atau terjangkau itu bertujuan untuk menarik minat calon konsumen. Dan bagi masyarakat awam yang tidak tahu pun biasanya tergerak untuk mencoba jasa tersebut, hingga kemudian mereka mendapati efek belakangnya yang justru merusak dan negatif.
Yang lebih parah lagi adalah; ketika orang yang tidak mengetahui efek merusak dari penggunaan silikon cair ini mendapati wajahnya yang kemudian menjadi rusak, mereka malah kembali datang ke salon atau tempat operasinya untuk mendapatkan suntikan silikon yang baru.
Dan kemudian suntikan silikon cair yang baru ini kembali bereaksi seperti semula, yakni mengikuti aliran darah sehingga berakhir perusakan lagi. Ketika hal itu terjadi berulangkali, maka bukannya kecantikan yang didapat namun justru kesialan.
Selain itu, faktor orang yang melakukan suntik silikon itu juga akan berpengaruh pada nantinya. Diperlukan seorang dokter yang benar-benar ahli dan memiliki ijin untuk hal itu, sehingga tidak setiap orang dapat melakukannya. Korban-korban yang berjatuhan akibat dari suntik silikon ini biasanya terjadi karena orang yang menyuntikkannya bukanlah seorang yang memang ahli dalam bidang itu.
Nah, suntikan silikon padat yang biasa digunakan di kalangan medis biasanya digunakan apabila memang benar-benar diperlukan, sehingga tidak asal suntik. Kalangan kedokteran bahkan menyatakan bahwa mereka tidak pernah menggunakan silikon cair dalam praktek bedah plastik karena risikonya yang besar.
Melihat efek yang dapat ditimbulkan dari upaya untuk mendapatkan kecantikan dan keindahan seperti yang diuraikan di atas itu, kita seperti disadarkan betapa orang (dalam hal ini wanita) memang begitu menginginkan kecantikan dan keindahan bagi diri dan tubuhnya, sehingga mereka pun tidak jarang sampai menempuh risiko yang amat berbahaya.