Mengenal Kelainan Bentuk Rahim Wanita dan Dampaknya
https://www.naviri.org/2021/11/mengenal-kelainan-bentuk-rahim-wanita.html
Naviri Magazine - Rahim wanita berbentuk seperti buah pir dengan rata-rata panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, dan kedalaman 2,5 cm. Namun, ada kalanya rahim wanita memiliki bentuk yang tidak sesuai. Kelainan bentuk rahim wanita ada yang dapat memengaruhi kesuburan dan ada juga yang tidak perlu dikhawatirkan.
Rahim wanita merupakan organ reproduksi kaum hawa yang terletak di dalam rongga panggul. Rahim terhubung ke dua saluran telur (tuba fallopi) di bagian atasnya dan vagina di bagian bawahnya.
Rahim wanita memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan luar (perimetrium), lapisan tengah (miometrium), dan lapisan dalam (endometrium). Lapisan dalam rahim atau endometrium akan menjadi tempat menempelnya janin dan plasenta hingga saat persalinan tiba.
Berbagai Kelainan Bentuk Rahim
Beberapa wanita memiliki bentuk rahim yang tidak normal. Kelainan rahim ini bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari rahim yang hanya memiliki satu saluran tuba, hingga rongga dalam rahim terbelah oleh dinding otot (septum). Berbagai bentuk kelainan rahim ini sering kali membuat wanita khawatir, apakah mereka dapat mengandung dan memiliki anak atau tidak.
Berikut ini berbagai kelainan bentuk rahim yang perlu Anda ketahui, serta dampaknya pada kehamilan:
Arcuate uterus
Jika dilihat sekilas, rahim wanita pada kondisi ini terlihat normal. Bedanya, ada sedikit lekukan di bagian atas rahim. Kelainan rahim wanita yang satu ini biasanya kehamilan masih bisa terjadi.
Bicornuate uterus
Pada kelainan ini, rahim wanita tidak berbentuk seperti buah pir, melainkan seperti bentuk hati dengan lekukan dalam di bagian atas. Karena bentuknya, kelainan ini sering juga disebut sebagai uterus dengan dua tanduk.
Bicornuate uterus tidak memengaruhi kesuburan, namun risiko keguguran dan kelahiran prematur jadi lebih tinggi jika wanita hamil dengan bentuk rahim jenis ini.
Unicornuate uterus
Kondisi ini terjadi ketika rahim wanita hanya berukuran setengah dari normal dan memiliki satu saluran tuba falopi. Kelainan yang disebut juga uterus dengan satu tanduk ini disebabkan oleh jaringan yang membentuk rahim tidak berkembang dengan baik.
Pada unicornuate uterus, jumlah indung telur sama seperti biasa (dua buah), tapi hanya satu yang akan terhubung ke rahim. Wanita bisa mengandung jika memiliki bentuk rahim jenis ini, namun risiko keguguran akan lebih besar.
Uterus didelphys
Ini merupakan kondisi di mana rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, dua serviks, dan dua vagina. Wanita dengan rahim ganda mampu hamil dan melahirkan, namun terkadang rentan mengalami ketidaksuburan, keguguran, melahirkan prematur, dan kelainan bentuk ginjal.
Septate uterus
Ini kondisi di mana bagian dalam rahim wanita dibagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septum bahkan dapat memanjang hingga ke dalam rahim (septum parsial) atau serviks (septum lengkap). Septum parsial lebih umum daripada septum lengkap. Septate uterus dapat membuat penderitanya sulit hamil dan meningkatkan risiko keguguran.
Agenesis rahim
Agenesis rahim atau sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) sangat jarang terjadi. Kelainan rahim wanita ini menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, hingga tidak ada sama sekali. Salah satu tanda MRKH adalah tidak mendapat menstruasi meski usia sudah mencapai 16 tahun.
Wanita dengan kondisi ini umumnya akan sulit hamil karena kondisi rahimnya tidak ideal untuk pertumbuhan janin.
Jika bentuk rahim berbeda sedikit dari bentuk normal, Anda sebenarnya tidak perlu khawatir. Secara umum, kelainan bentuk rahim wanita jarang memengaruhi kemampuan untuk hamil dan jarang membutuhkan perawatan khusus. Periksakan rahim Anda secara rutin ke dokter kandungan, agar bila ada masalah dapat ditangani sedini mungkin.