Kisah Panjang di Balik Lahirnya Ayam Goreng KFC (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2021/11/kisah-panjang-di-balik-lahirnya-ayam_0757272449.html
Naviri Magazine - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Kisah Panjang di Balik Lahirnya Ayam Goreng KFC - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.
Saat itu, usia Harland Sanders telah memasuki 66 tahun, suatu usia yang seharusnya menjadikannya bisa duduk-duduk santai sambil menikmati kehidupan. Namun ia berpikir bahwa selama enam puluh tahun lebih dalam hidupnya ini, ia belum memiliki apa-apa yang dapat dibanggakan.
Sekarang, dalam usia yang senja ini ia hidup dengan mengandalkan tanggungan dinas sosial, dan dia tak memiliki pekerjaan apa-apa. Harland Sanders pun berpikir dan terus berpikir, bagaimana cara memperbaiki kehidupannya sekarang ini.
Dia merasa tak memiliki keahlian apa-apa. Satu-satunya harta paling berharga yang dimilikinya pun hanyalah resep rahasia yang diberikan oleh ibunya untuk membuat ayam goreng.
Maka itulah yang kemudian dicoba ditawarkan oleh Harland Sanders. Ia mulai berkeliling ke restoran demi restoran, menawarkan resep rahasianya itu untuk bekerjasama, namun tidak satu restoran pun menerima tawaran kerja-samanya itu. Harland Sanders tidak patah semangat. Ia terus keluar masuk restoran demi restoran yang lain dan menawarkan hal yang sama.
Sampai kemudian, hampir seluruh restoran yang ada di bagian negerinya telah ia datangi. Dan semuanya menolak. Jumlah semua restoran yang telah dikunjunginya dan yang telah menolaknya adalah 1.009 buah. Artinya, dia telah ditolak sebanyak 1.009 kali. Sekali lagi, seribu sembilan kali!
Barulah pada restoran yang berikutnya, Harland Sanders memperoleh nasib baiknya; restoran yang ditawarinya menerima tawaran kerjasamanya. Bentuk kerjasamanya adalah; restoran itu diberi resep rahasia miliknya dalam membuat ayam goreng, dan Harland Sanders akan menerima royalti sebanyak 4 sen dari setiap potong ayam yang terjual.
Kerjasama ini pun disepakati oleh kedua belah pihak, dan semenjak itulah, ayam goreng khas Kentucky mulai diwaralabakan.
Harland Sanders tidak hanya menjalin kerjasama dengan satu restoran saja. Ia masih terus berkeliling dari satu restoran ke restoran lainnya dengan tawaran kerjasama yang sama. Memasuki tahun 1956, Harland Sanders telah berhasil meyakinkan belasan restoran pada kerjasama menguntungkan yang ditawarkannya itu. Dan ayam goreng Kentucky pun semakin banyak di-nikmati orang.
Menjelang tahun 1960, jumlah restoran di Amerika dan Kanada yang telah menjual ayam goreng resep Harland Sanders sudah mencapai jumlah 400 buah, dan telah menggunakan namanya yang khas, Kentucky Fried Chicken (ayam goreng Kentucky).
Empat tahun kemudian, setelah bekerja keras tanpa kenal menyerah, jumlah tempat yang menjual ayam goreng ini telah mencapai jumlah 650 buah restoran dengan omset penjualan pertahun mencapai 37 juta dolar.
Hari ini, nyaris di seluruh belahan dunia terdapat restoran, kafe atau gerai KFC. Jumlahnya sekarang sudah mencapai lebih dari 10.000 restoran dan mempekerjakan lebih dari 200.000 karyawan, dengan omset pertahun lebih dari 9 milyar dolar!
Saat duduk di gerai KFC itulah, sambil memandangi siluet wajah Harland Sanders di gelas minuman dan bungkus kemasan KFC, saya seringkali berpikir, kalau saja Harland Sanders tidak tahan menerima penolakan demi penolakan yang mencapai seribu lebih itu, rasanya hari ini kita semua tidak akan pernah bisa merasakan lezatnya ayam goreng Kentucky!