Ternyata Ini 7 Kebiasaan yang Bikin Albert Einstein jadi Jenius
https://www.naviri.org/2021/10/ternyata-ini-7-kebiasaan-yang-bikin.html
Naviri Magazine - Orang jenius punya sejumlah kebiasaan yang membuat mereka menjadi ahli di bidangnya, seperti kedisiplinan dan pola pikir. Albert Einstein termasuk salah satu orang jenius yang membangun kebiasaan tersebut.
Albern Einstein merupakan seorang ahli fisika asal Jerman yang dikenal dunia melalui teori relativitas umum yang ia temukan. Berkat kejeniusannya, Einstein pun dianugerahi penghargaan Nobel bidang Fisika pada 1921.
Memelihara penasaran
Sebagai seorang yang sangat jenius Einstein pernah mengatakan, "Saya tidak punya bakat khusus. Saya hanya sangat penasaran."
Dilansir dari Forbes, rasa penasaran Einstein membawa dirinya di masa kecil, dewasa, dan masa tuanya untuk mengejar ide-ide sains dan berbagai penelitian yang masih bisa digunakan hingga sekarang, seperti teori relativitas.
Efektif waktu
"Simpan dalam pikiran bahwa selain delapan jam kerja, setiap hari juga memiliki delapan jam untuk bermain-main, dan ada juga hari Minggu," kata Albert Einstein.
Einstein disebut bekerja 10 jam dalam sehari, enam hari dalam seminggu selama bertahun-tahun. Dia menunjukkan kemampuan menakjubkan untuk fokus dalam pekerjaannya pada periode yang panjang.
Sebelum menjadi profesor yang terkenal, Einstein bekerja di kantor hak paten Swiss di Bern. Dia biasanya mengerjakan pekerjaan tersebut dalam empat jam, lalu beralih melakukan penelitiannya.
Dalam kebiasaan tersebut, Einstein menunjukkan untuk memberi usaha maksimal dalam setiap waktu kerja, anggap diri kita sebagai bos dari pekerjaan kita, bukan sekadar karyawan.
Sehingga setelah waktu tersebut berakhir kita bisa fokus bermain atau melakukan hal lain.
Bekerja dengan gairah
Albert Einstein mengatakan, "Tidak ada telepon, tidak ada tanggung jawab, ketenangan mutlak ... Saya sedang berbaring di pantai seperti seorang buaya, membiarkan diriku dipanggang matahari, tidak pernah melihat surat kabar, dan tidak peduli pada apa yang disebut dunia."
Einstein kerap melakukan isolasi dari dunia luar, agar bisa fokus pada pekerjaan yang ia lakukan.
Gairah pada pekerjaan yang ia cintai membuat Einstein tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, jika hal tersebut tidak secara langsung menarik baginya. Hal ini membuatnya tetap fokus pada apa yang ia kerjakan.
Meskipun kerap terlarut dalam pekerjaan yang membuat ia melupakan dunia, Einstein tetap tahu kapan waktunya untuk beristirahat untuk 'mengisi' dirinya lagi.
Kemudian tidak membiarkan diri diganggu pekerjaan saat beristirahat juga menjadi bagian dalam kebiasaan Einstein ini.
Melatih Intuisi
Einstein pernah berkata, "Hal yang paling bernilai hanyalah intuisi." Intuisi kerap memberikan keraguan pada langkah-langkah yang akan dilakukan, namun Einstein selalu mengikuti intuisinya.
Menurutnya ide datang tiba-tiba secara intuitif, dan intuisi merupakan hasil dari pengalaman intelektual yang pernah dialami. Latihan membuat alam bawah sadar terbuka untuk segala kemungkinan.
Kemudian karena kebiasaannya bekerja secara konsisten, Einstein dapat mengenali nilai dari sebuah ide ketika muncul dari dalam pikirannya.
Hal tersebut seperti seorang penulis yang tiba-tiba menemukan inspirasi saat sedang mandi atau seorang eksekutif yang sadar harus bagaiamana dalam menghadapi keluhan konsumen saat berkebun.
Visualisasi
Pada beberapa eksperimen, Einstein membayangkan dirinya sedang menaiki laser dan berada di dalam sebuah lift jatuh dari angkasa luar. Proses visualisasi seperti ini adalah salah satu yang membawanya pada ide-ide baru.
Tidak takut gagal
Kegagalan menjadi salah satu yang membawa Einstein ke posisinya sebagai ilmuwan jenius.
Einstein mengalami kesulitan dalam pernikahannya dan hubungan buruk dengan salah satu anaknya, kemudian sejumlah teori sains yang dia kerjakan pun tidak berhasil.
Namun kegagalan tersebut merupakan bagian dari perjalanan yang membentuk sosok jenius tersebut.
Berpikir untuk diri sendiri
Einstein tidak membuat opini orang lain memengaruhi dirinya, menurutnya yang penting adalah apa yang dia pikirkan, bukan apa yang dipikirkan orang lain. Einstein juga tidak gemar berdebat, dia lebih memilih fokus pada apa yang dia pikirkan.