Penting untuk Ditiru, Ini 12 Cara Orang Sukses Menghadapi Teman Toksik
https://www.naviri.org/2021/10/penting-untuk-ditiru-ini-12-cara-orang.html
Naviri Magazine - Travis Bradberry membagikan yang orang sukses lakukan untuk menghadapi teman-teman toksik mereka. Bradberry adalah pengarang bestseller dan figur berpengaruh LinkedIn dengan jutaan pengikut.
Teman toksik adalah teman yang tidak mendukung dan berkontribusi positif dalam hidupmu. Hal ini akan membuat kalian salah satunya stres.
Penelitian menunjukkan, stres berimplikasi jangka panjang pada otak kita. Saat mengalami stres selama beberapa hari, tak peduli sesedikit apapun, hal itu tetap akan membahayakan efektivitas neuron di hipokampus.
Area itu menjalankan fungsi penalaran dan memori. Hal ini juga akan lebih parah jika stres yang kamu alami berlangsung beberapa minggu. Stres yang dialami dalam rentang waktu ini, dapat menyebabkan kerusakan koneksi neuron yang tak dapat diperbaiki.
Efek yang sama juga akan terjadi jika stres yang dialami dalam jangka waktu berbulan-bulan. Penelitian Whitehall II menjelaskan bagaimana hubungan toksik bisa berakibat hingga penyakit jantung. Studi ini melibatkan 10 ribu responden selama 12 tahun.
Agar bisa menghadapi orang-orang toksik dengan efektif, kita harus menerapkan pendekatan pada apa yang bisa dikontrol dan tidak. Simak sejumlah tips yang dilakukan orang-orang sukses dalam menghadapi rekan toksik mereka.
1. Membatasi Waktu Berinteraksi dengan Para Tukang Komplain
Orang yang gemar komplain dan cenderung negatif, suka melibatkan kita pada masalah mereka dan tidak fokus pada solusi. Mereka suka jika orang lain bergabung dengan kesedihannya, sehingga mereka merasa lebih baik.
Maka, sebaiknya jaga jarak dengan orang-orang seperti ini. Salah satu cara membangun batas yang sehat adalah bertanya dengan mereka tentang solusi apa yang bisa mereka pikirkan. Selain itu, coba untuk mengalihkan percakapan ke arah yang lebih produktif.
2. Mengetahui Kapan Harus Menghadapi Orang-orang Toksik
Orang yang sukses, sangat paham betapa pentingnya hari esok. Orang-orang ini tahu kapan harus menghadapi orang-orang yang toksik dan bersedia keluar dari interaksi atau bahkan tidak terlibat saat diperlukan.
3. Tidak Terperangkap pada Perilaku Tak Masuk Akal Kawan Toksik
Sebaiknya, urungkan niat untuk melawan orang-orang toksik. Terapkan jarak emosional dan coba pasang pola pikir bahwa interaksi bersama mereka adalah sebuah proyek sains. Kamu tidak perlu merespons kekacauan emosional mereka.
4. Orang Sukses Tidak Membiarkan Teman Toksik Memanipulasi
Menetapkan jarak emosional akan membuat kamu lebih sadar atas situasi saat ini. Akan ada kondisi di mana kamu perlu menghindar atau memilih cara terbaik untuk melanjutkan interaksi.
Tidak apa-apa, tak perlu takut untuk memberi waktu pada diri sendiri. Namun, jika kamu ingin mengoreksi mereka, tetapkan dulu strategi yang pas.
5. Orang Sukses Memberi Batasan
Meski jika kamu harus bekerja secara intens dengan seseorang, bukan berarti kamu juga harus berinteraksi dengan mereka seperti pada yang lainnya juga.
Tetapkan batasan secara sadar dan proaktif. Rancang strategi kapan dan di mana harus berkomunikasi dengan orang-orang sulit ini, agar situasi terkendali.
6. Orang Sukses Tidak membiarkan Orang Lain Membatasi Kebahagiaan
Ketika rasa bahagia dan kepuasan datang dari pendapat orang lain, maka kamu akan kehilangan kendali atas rasa kebahagiaanmu sendiri. Seseorang yang punya kecerdasan emosional, tidak membiarkan opini orang lain mengambil kebahagiaan itu dari mereka.
Sulit memang, untuk menghilangkan perasaan atas pendapat dari orang lain. Tetapi, kamu tidak harus membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Anggap saja pendapat mereka seperti sejumput garam di ujung jari.
Dengan cara ini, apapun yang orang-orang toksik itu lakukan, harga dirimu tetap berasal dari diri kamu sendiri. Apapun yang mereka pikirkan, satu hal yang pasti, bahwa kamu tidak sebaik atau seburuk yang mereka katakan.
7. Mereka Fokus pada Solusi, Bukan pada Masalah
Apa yang kamu fokuskan dapat menentukan kondisi emosionalmu. Saat fokus pada masalah, maka kamu menghasilkan emosi negatif dan stres berkepanjangan.
Sementara, ketika fokus pada solusi, kamu akan menghasilkan ketahanan diri yang menimbulkan emosi positif dan mengurangi stres.
Ketika berkecimpung dengan orang toksik, fokus pada betapa sulit mereka hanya akan memberikan mereka kendali atas diri kamu. Fokus pada bagaimana mengendalikan mereka, sehingga akan membuatmu lebih memegang kontrol dan mengurangi stres saat harus berhubungan dengan orang-orang toksik ini.
8. Orang-orang Sukses Memaafkan, tapi Tidak Melupakan
Sikap memaafkan berarti melepaskan sehingga kamu bisa bergerak maju. Tetapi, pastikan jangan disakiti untuk kedua kalinya.
Orang-orang yang cerdas tidak tenggelam pada kesalahan yang dibuat orang lain. Mereka melepaskan hal ini dengan cepat, namun tegas dalam melindungi diri sendiri atas kemungkinan ancaman di masa depan.
9. Mereka Larut dalam Mengkritik Diri Sendiri
Sebetulnya, merasa sedih atas bagaimana orang lain memperlakukanmu, bukanlah hal yang buruk. Tetapi, percakapan di dalam diri juga tidak seharusnya mempertajam perasaan negatif.
Kritik pada diri sendiri, biasanya tidak begitu realistis atau penting. Hal ini juga bisa menyebabkan kamu tidak segera bangkit dan sulit keluar dari situasi yang buruk.
10. Menghindari Kafein Jika Harus Menghadapi Rekan Toksik
Meneguk minuman berkafein menghasilkan adrenalin, sumber respons 'lawan atau lari' ketika menghadapi ancaman. Mekanisme ini tidak melewati pemikiran rasional dan memaksa untuk merespons lebih cepat.
11. Orang-orang Sukses Tidur Cukup
Sewaktu tidak mendapat tidur yang cukup, kamu kehilangan kendali, fokus, dan sebagian memori. Kurang tidur akan meningkatkan hormon stres, bahkan saat tidak ada pencetus stres.
Tidur yang cukup akan membuat kamu lebih positif, kreatif, dan praktis saat harus berhadapan dengan orang yang toksik. Manfaatnya, kamu akan mendapat perspektif soal bagaimana menghadapi sosok-sosok toksik itu.
12. Mereka Mau Meminta Tolong pada Teman atau Orang Tua
Menjadi sangat mandiri itu memang hal yang sangat menggiurkan, tetapi sama sekali tidak efektif. Agar bisa menghadapi orang-orang toksik, kamu juga perlu memahami kelemahanmu. Artinya, kamu perlu perspektif dari orang lain untuk menghadapi rekan toksik.
Carilah orang yang tepat dan bisa membantumu untuk mendukung di situasi sulit. Terkadang, mereka bisa memberikan perspektif baru pada segala hal.
Beginilah cara orang-orang sukses menghadapi rekan-rekan toksik mereka. Satu hal yang perlu diingat, kita punya lebih banyak hal yang dapat dikontrol, dibanding yang tidak.