Peneliti Ungkap Alasan Ginjal Babi Lebih Cocok Dicangkokkan ke Manusia


Naviri Magazine - Para tim bedah dari Nyu Langone Health Amerika Serikat berhasil melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia. Para ilmuwan menghubungkan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke pasien manusia, dan menyaksikan organ tersebut berhasil menyaring limbah dari tubuh pasien.

Dikutip dari laman Live Science, percobaan dilakukan pada pasien mati otak yang merupakan donor organ terdaftar, dan keluarganya memberikan izin untuk prosedur yang akan dilakukan. Selama 54 jam percobaan, ginjal tetap berada di luar tubuh pasien, di mana ahli bedah dapat mengamati organ dan mengambil sampel jaringan.

Meskipun ginjal tidak ditanamkan di dalam tubuh, prosedur tersebut masih memungkinkan tim untuk melihat apakah organ tersebut akan tertolak atau tidak.

Sebelumnya, peneliti kerap menggunakan primata seperti monyet untuk percobaan transplantasi organ ke manusia, karena perbedaan gen yang tidak terlalu jauh. Namun peneliti akhirnya melakukan sejumlah rekayasa genetik sehingga akhirnya bisa memakai gen pada babi untuk cangkok.

Alasan ginjal babi lebih cocok

Babi memiliki sejumlah kelebihan dibanding primata seperti monyet dan kera. Babi diternakkan sebagai sumber makanan, sehingga menggunakan mereka sebagai sumber transplantasi organ tidak akan terlalu menimbulkan masalah tentang etika seperti kesejahteraan hewan.

Hewan ini juga dijadikan pilihan setelah primata, karena terdapat sejarah penggunaan berbagai bagian babi sebagai pengganti organ manusia, salah satunya katup jantung babi yang telah sukses digunakan pada manusia selama beberapa dekade ke belakang.

Studi melaporkan bahwa sistem saluran urine pada babi dan manusia relatif sama. Dari segi ukuran, ginjal manusia memiliki panjang kurang-lebih 12 cm, lebar kurang-lebih 6 cm, dan ketebalan kurang-lebih 3 cm. Sedangkan ginjal babi memiliki panjang kurang-lebih 11,8 cm, lebar kurang-lebih 5,64 cm, dan ketebalan kurang-lebih 2,76 cm.

Selain itu, tersedia banyak modifikasi genetik. Sudah ada 9 modifikasi genetik pada babi. Upaya tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi berupa reaksi penolakan. Contohnya, seperti yang dilakukan tim bedah Nyu Langone Health Amerika Serikat dengan menambahkan antibodi tambahan dari kelenjar timus babi ke tubuh pasien.

FDA sebagai Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat juga telah memberikan persetujuan penggunaan organ babi hasil modifikasi genetika untuk penelitian transplantasi jenis ini.

Related

Science 4981824650951760517

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item