Apakah Hubungan Hukum II Termodinamika dengan Teori Evolusi Darwin?


Naviri Magazine - Apakah hubungan hukum II termodinamika dengan teori evolusi Darwin? Tidak ada sama sekali. Yang satu membahas tentang persebaran entropi di dalam suatu sistem, sedangkan yang satu lagi membahas tentang perubahan makhluk hidup seiring waktu melalui mekanisme seleksi alam. Coba kita tengok keduanya secara singkat.

Hukum kedua termodinamika:

Total entropi dalam suatu sistem terisolasi akan senantiasa meningkat menuju keadaan entropi maksimum. 

Gambaran simpelnya, jika ada dua objek atau lebih dengan suhu yang berbeda di dalam sistem yang terisolasi (tidak ada materi dan energi yang dapat keluar dari maupun masuk ke dalam sistem), maka persebaran kalor di dalam sistem tersebut akan cenderung mengarah ke kesetimbangan di mana hasil akhir dari kesetimbangan tersebut adalah suhu dari semua objek di dalam sistem tersebut akan sama semua. 

Ketika tidak ada perbedaan suhu di antara semua objek di dalam sistem terisolasi, maka entropi maksimum telah tercapai.

Teori evolusi Darwin:

Tiap spesies yang mampu menghasilkan keturunan akan menghasilkan keturunan yang sedikit berbeda dengan induknya, di mana tiap kombinasi sifat dari tiap individu akan mempengaruhi tingkat kesintasan terhadap seleksi alam.

Ada benang merah antara keduanya? Tidak ada. Cuma, seringkali orang-orang yang tidak memahami evolusi namun asal kontra terhadap evolusi melakukan cocoklogi terhadap keduanya. 

Hukum kedua termodinamika sering dijadikan senjata untuk menolak evolusi, karena di dalam hukum kedua termodinamika dijelaskan bahwa entropi (ketidakberaturan) akan selalu bertambah. Sedangkan secara evolusi, berbagai organisme berkembang menjadi lebih kompleks ketimbang moyangnya.

Ya, namanya juga cocoklogi, tentu saja kecacatan argumen tersebut seringkali diabaikan, seperti:

Makhluk hidup bukan sistem terisolasi, karena makhluk hidup mampu memasukkan materi dan energi (misalnya saat makan dan minum) maupun mengeluarkan materi dan energi (misalnya saat ekskresi dan defekasi).

Bumi bukan sistem terisolasi, karena bumi senantiasa menerima energi dari matahari maupun melepas kalor dalam bentuk radiasi.

Ketidakberaturan yang disebut sebagai entropi bukan masalah struktural, namun persebaran kalor, di mana semakin merata persebaran kalor maka makin tinggi juga "ketidakberaturan" sistem tersebut, sedangkan kompleksitas biologis tidak bertumpu pada persebaran kalor.

Kalaupun cocokloginya mau diperpanjang ke masalah genetik, kompleksitas genetik tidak mendikte kompleksitas fungsi biologis, sebagaimana manusia memiliki genom sepanjang 3 milyar pasang basa, namun tumbuhan dari spesies Paris japonica memiliki genom sepanjang 150 milyar pasang basa.

Jadi intinya tidak ada hubungan antara hukum kedua termodinamika dengan teori evolusi Darwin.

Related

Science 3031916756361659577

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item