Penting! Ini 7 Tips Membersihkan Rumah, Usai Digunakan Isolasi Mandiri
https://www.naviri.org/2021/07/penting-ini-7-tips-membersihkan-rumah.html
Naviri Magazine - Dengan lonjakan kasus Covid-19 yang masif beberapa minggu ke belakang, situasi pandemi ini menjadi serba tidak menentu dan tidak pasti. Rumah sakit dan tenaga kesehatan kewalahan untuk menangani pasien bergejala sedang dan berat.
Sementara itu, pasien tanpa gejala dan ringan diarahkan untuk melakukan isolasi di pusat karantina seperti Wisma Atlet Kemayoran. Juga, tersedia opsi melakukan isolasi mandiri di hotel rujukan pemerintah dan juga hunian pribadi.
Bila pasien yang terkonfirmasi Covid-19 ingin mengisolasi mandiri di rumah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Dimulai dari persetujuan pemilik bangunan, pengurus RT atau RW setempat, persetujuan warga sekitar, fasilitas di dalam hunian seperti kamar mandi dalam, sirkulasi udara yang memadai, sampai akses kendaraan roda empat yang mudah dijangkau.
Bila keluarga atau orang yang menyewa kontrakan, apartemen, atau kos yang Anda miliki terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, perlu pembersihan yang menyeluruh untuk memastikan tidak ada virus yang tertinggal.
Berikut ini langkah-langkah untuk membersihkan hunian yang selesai digunakan untuk isolasi mandiri. Hal ini guna mencegah penghuni atau orang lain terinfeksi Covid-19 lagi ke depannya.
1. Siapkan Masker dan Sarung Tangan
Langkah pertama yang sangat krusial dan tidak boleh dilewatkan adalah memakai masker dan sarung tangan ketika membersihkan ruangan yang habis dipakai isolasi mandiri.
Untuk tindakan pencegahan yang lebih maksimal, Anda bisa langsung membuka jendela dan menyalakan kipas angin, sesaat setelah pasien yang sudah sembuh meninggalkan ruangan isolasi mandiri.
Tunggu selama 24 jam untuk membiarkan sinar matahari masuk, dan adanya perputaran udara untuk memastikan udara bersih masuk.
Barulah, mulai memakai masker dengan tingkat efikasi tinggi seperti N-95 serta sarung tangan karet atau lateks untuk mencegah kontak langsung dengan furnitur atau barang-barang yang disentuh pasien isolasi mandiri.
2. Pisahkan Perabot dan Barang-Barang yang Digunakan
Selanjutnya, segera singkirkan perabot dan barang-barang pribadi yang digunakan oleh pasien isolasi mandiri. Mulai dari pakaian kotor, peralatan makan, sprei, sarung bantal, sarung guling, serta benda-benda lain yang dipakai atau disentuh oleh pasien isolasi mandiri di ruangan tersebut.
Keluarkan dari ruangan dan taruh di area aman yang tidak akan dijangkau oleh penghuni lainnya sambil menentukan barang apa yang akan dicuci, barang apa yang akan dibersihkan menggunakan cairan pembersih atau disinfektan, dan barang apa yang akan dibuang.
3. Bersihkan Permukaan Keras dengan Cairan Pembersih
Setelah mengeluarkan barang-barang pribadi yang dipakai pasien isolasi mandiri, mulai dengan membersihkan area dan furnitur yang memiliki permukaan keras. Mulai dari permukaan yang besar seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan rangka tempat tidur, meja belajar, kursi, sofa, kabinet, dan rak TV.
Sampai sudut-sudut dan benda-benda yang lebih kecil seperti gagang pintu, teralis jendela, bagian dalam rak dan laci, serta area-area tersembunyi yang jarang terjamah. Kita tidak pernah tahu apakah ada virus yang menempel di area-area tersebut.
Gunakan cairan pembersih khusus untuk aktivitas seperti mengepel lantai, membersihkan cermin, kaca jendela, dan sebagainya. Untuk proteksi ekstra, Anda juga bisa menggunakan desinfektan yang dapat dibeli atau dibuat sendiri dari larutan pemutih pakaian yang dicampur air.
4. Jangan Lewatkan Peralatan Elektronik
Masih soal membersihkan barang-barang yang dipakai pasien isolasi mandiri, jangan lewatkan peralatan elektronik yang digunakan selama isolasi mandiri. Misalnya, remote TV, remote AC, laptop, mouse, keyboard, tablet, sampai ponsel yang digunakan pasien isolasi mandiri selama periode karantina.
Anda bisa menggunakan desinfektan yang dibuat sendiri atau umum, namun lebih baik menggunakan cairan pembersih khusus elektronik tanpa alkohol. Menggunakan cairan pembersih beralkohol bisa meningkatkan risiko peralatan elektronik ini untuk rusak.
5. Cuci Benda-Benda Berbahan Kain Secara Terpisah
Di awal, Anda telah memisahkan barang-barang pribadi yang digunakan pasien isolasi mandiri. Salah satunya adalah segala benda-benda berbahan kain yang perlu dicuci dengan bersih, menyeluruh, dan terpisah dengan pakaian atau kain yang digunakan oleh semua orang di rumah.
Alangkah lebih baik ketika Anda memiliki dua mesin cuci, yang mana satu mesin cuci akan dikhususkan untuk benda-benda ini. Namun, jika Anda hanya memiliki satu mesin cuci, pastikan untuk membersihkan bagian dalam tabung mesin cuci untuk proteksi ekstra.
Jika ingin mencuci dengan tangan, pastikan tetap menggunakan sarung tangan, masker, dan salah satu langkah preventif adalah dengan merebus pakaian dan kain dalam air mendidih untuk mematikan virus.
6. Mencuci Peralatan Makan
Idealnya, gunakan peralatan makan plastik yang bisa langsung dibuang untuk pasien isolasi mandiri pada hunian Anda. Meskipun demikian, beberapa orang tidak nyaman menggunakan sendok, garpu, dan piring plastik.
Bila pasien isolasi mandiri menggunakan peralatan makan logam, pastikan untuk memisahkannya di awal saat melakukan pembersihan. Kemudian, cuci di area yang terpisah dari bak cuci piring di dapur untuk mengurangi risiko penyebaran virus. Jangan lupa menggunakan sarung tangan dan masker. Cuci dengan spons baru yang sebaiknya langsung dibuang saja untuk berjaga-jaga.
Merebus peralatan makan logam dalam air mendidih atau menggunakan boks sinar UV juga bisa dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesterilan ekstra dan maksimal.
7. Bila Bisa Dibuang, Buang Saja
Langkah ini mungkin bukan pilihan untuk semua orang, tetapi bagi Anda atau penghuni lain yang benar-benar khawatir dengan penyebaran virus Covid-19, buang saja barang-barang yang memang bisa dibuang.
Misalnya, membakar dan membuang pakaian yang digunakan pasien isolasi mandiri. Membuang spons yang digunakan untuk mencuci peralatan makan, menyingkirkan peralatan makan dari plastik, sampai membuang sprei, sarung bantal, atau barang-barang yang nilainya tidak terlalu mahal sebagai langkah preventif.
Bagi sebagian orang, langkah ini mungkin dirasa ekstrem, namun mereka yang sangat takut dengan virus ini bukannya tidak mungkin untuk melakukan langkah yang satu ini.