Penting dan Perlu Tahu, Ini Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Isolasi Mandiri
Naviri Magazine - Pasien COVID-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah. Pasien Corona dengan ...
https://www.naviri.org/2021/07/penting-dan-perlu-tahu-ini-hal-hal-yang.html
Naviri Magazine - Pasien COVID-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan disarankan melakukan isolasi mandiri di rumah. Pasien Corona dengan gejala ringan dan tanpa gejala umumnya diberi sejumlah obat dan vitamin untuk memulihkan kondisinya.
Namun ada beberapa obat yang harus dihindari pasien COVID-19 isolasi mandiri. Apa saja?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat daftar obat yang harus dihindari pasien COVID-19 isolasi mandiri di rumah. Obat-obatan tersebut adalah antibiotik, steroid, hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir dan remdesivir. Deretan obat ini termasuk golongan keras dan tidak boleh sembarangan dikonsumsi.
"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. Penggunaan berlebihan sterodi dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam)," tulis WHO di akun Instagram resminya.
Penggunaan antibiotik tidak disarankan bagi pasien COVID-19 yang isolasi mandiri karena virus Corona adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak akan berdampak pada virus.
Sementara untuk Remdesivir, WHO belum merekomendasikan pemberiannya pada pasien COVID-19 baik derajat ringan atau berat karena belum ditemukannya bukti yang cukup kuat bahwa penggunaan obat ini bermanfaat.
Rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi pasien COVID-19
Pasien COVID-19 isolasi mandiri bergejala ringan juga akan diberi obat sesuai dengan keluhan yang mereka alami. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan ikuti instruksi yang diberikan dengan tepat sebelum mengonsumsi obat.
Jika mengalami demam, nyeri otot, atau sakit kepala, minum parasetamol. Minta petunjuk tenaga kesehatan terkait dosisnya. Dosis orang dewasa biasanya 1 atau 2 tablet 500 mg atau 1 tablet 650mh, maksimal 4 kali dalam 24 jam. Selalu beri jarak antar dosis minimal 4 jam.
Untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan di bawah 50 kg, konsultasi dengan tenaga kesehatan tentang dosis maksimum. Jika demam tetap berlanjut, tempelkan kain basah dingin di dahi.
Jika kadar oksigen 90 persen atau lebih, tetapi di bawah 94 persen, hubungi tenaga kesehatan atau minta perawatan di rumah sakit. Jika nakes memberikan resep steroid, ikuti instruksi penggunaan dengan ketat dan jangan melakukan pengobatan sendiri.
Apabila kadar oksigen di bawah 90 persen, segera hubungi fasilitas kesehatan atau minta segera dirawat di rumah sakit. Gunakan oksigen dan minum steroid sesuai anjuran nakes jika tidak bisa segera dirawat di rumah sakit.