Panduan Menyiapkan Masa Tua yang Tenang, Tenteram, dan Bahagia (Bagian 2)
https://www.naviri.org/2021/07/panduan-menyiapkan-masa-tua-yang-tenang_0803311226.html
Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Panduan Menyiapkan Masa Tua yang Tenang, Tenteram, dan Bahagia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.
Dari keseluruhan indikator yang ada, Norwegia adalah negara yang dianggap tepat bagi mereka yang sudah pensiun, karena memenuhi berbagai indikator dalam memberi lingkungan yang baik bagi para lanjut usia.
Swiss yang pada 2015 lalu berada di posisi puncak, harus mengakui jika Norwegia terus berbenah agar mampu memberikan solusi terbaik bagi mereka yang berusia di atas 65 tahun. Menurut laporan World Happiness 2017, Norwegia adalah negara paling bahagia di dunia. Sedangkan Amerika Serikat, yang awalnya berada di posisi ketiga pada 2006, kini jatuh di posisi 14. Salah satunya disebabkan oleh korupsi.
Islandia, Swedia, dan Selandia Baru, berada di bawah Norwegia dan Swiss. Sedangkan Selandia Baru menjadi satu-satunya negara di Asia Pasifik yang masuk dalam lima besar negara yang baik sebagai tempat tinggal saat pensiun. Selain itu, Selandia Baru juga memiliki kualitas hidup yang baik. Selandia Baru bersama Australia adalah dua negara non-Eropa yang masuk dalam 10 besar negara dengan kualitas hidup yang tinggi. Selain itu, kualitas udara di Selandia Baru juga tinggi.
Menurut laporan Kementerian Lingkungan Selandia Baru, kualitas udara di Selandia Baru relatif baik, karena kepadatan penduduk yang rendah dan terpencil alias berada jauh dari negara lainnya. Namun pemerintah Selandia Baru mengaku ada beberapa wilayah di Selandia Baru dengan polusi udara, sehingga mempengaruhi kesehatan penduduk setempat.
Geoffrey Sanzenbacher, peneliti di Center for Retirement Research, Boston Collage, menambahkan bahwa saat memilih tempat yang tepat untuk masa tua perlu mempertimbangkan soal akses jalan, kualitas kesehatan di wilayah tersebut, bagaimana orang bersosialisasi, dan ketersediaan fasilitas yang dekat tempat tinggal seperti panti jompo, karena akan dibutuhkan saat usia seseorang semakin tua.
Menabung untuk Masa Tua
Selain masalah tempat untuk menghabiskan masa tua, yang perlu dipikirkan juga adalah tabungan hari tua. Sebagian orang sudah mulai merencanakan soal masa tuanya, tetapi ada juga yang tak begitu ambil pusing. Tak jarang, ada beberapa hal yang kemudian menjadi kesalahan dalam perencanaan di masa tua.
Peneliti dari FIRNA Investor Education Foundation, Gary Mottola, mengungkapkan bahwa masalah terbesar soal masa tua adalah tak semua orang ingin menabung. Dari survei FIRNA, menurut Gary, hanya 58 persen responden dari kalangan pekerja atau yang belum pensiun, yang memiliki rekening untuk dana pensiun. Padahal menabung untuk masa tua adalah hal yang sangat penting.
Hal senada di ungkapkan Kimmie Greene dari Mint.com, yang mengungkapkan bahwa setengah dari keluarga di AS tak memiliki tabungan masa tua di rekening mereka.
“Terutama generasi muda yang suka berpikir 'Saya akan lebih banyak berhemat saat menghasilkan lebih banyak [uang].' Tapi apakah Anda menghasilkan $50.000 setahun atau $200.000 dalam setahun, kita semua memiliki tantangan untuk menabung. Karena seringkali yang terjadi adalah ketika seorang menghasilkan lebih banyak [uang], mereka akhirnya menghabiskan lebih banyak,” lanjut Kimmie.
Keengganan untuk menabung juga bisa jadi disebabkan oleh adanya kebijakan pemberian dana bagi mereka yang sudah pensiun. Misalnya di Indonesia, mereka yang pensiun dari Pegawai Negeri Sipil akan mendapat uang pensiun.
Namun hal itu bukan jaminan, menurut asisten profesor dari Longwood University, JoEllen Pederson, karena bagaimanapun biaya kesehatan, makanan dan transportasi akan terus meningkat. Jika tak dibarengi dengan menabung saat bekerja, maka hal ini akan menjadi masalah besar saat pensiun nanti.
Meski demikian, tak ada ketetapan yang pasti, berapa banyak yang harus ditabung untuk masa tua nanti. Sebagian besar perencana keuangan merekomendasikan 10 persen hingga 15 persen dari pendapatan untuk tabungan masa tua.
Namun jumlah ini bukan patokan, karena masing-masing orang memiliki kebutuhan serta pengeluaran yang berbeda. Sehingga yang terpenting adalah menabung sebisa mungkin agar kita bisa tenang menikmati hari tua.