Mewaspadai Bahaya Tak Terbayangkan di Balik Foto Selfie
https://www.naviri.org/2021/07/mewaspadai-bahaya-tak-terbayangkan-di.html
Naviri Magazine - Apa yang ada dalam benak kita saat melihat foto-foto selfie yang banyak bertebaran di media sosial? Mungkin yang pria senang mengagumi foto-foto selfie wanita cantik, sementara yang wanita mungkin senang melihat foto-foto selfie yang dilakukan dengan latar belakang pemandangan indah.
Tetapi, ternyata, selfie tidak sekadar itu. Bagi orang-orang tertentu, foto selfie—yang banyak bertebaran di internet—bisa pula mengungkapkan hal-hal rahasia, termasuk nomor PIN.
Jan Krissler adalah seoang hacker atau peretas yang sangat terkenal di dunia, dari organisasi Chaos Computer Club (CCC). Dia punya nickname Starbug. Pada konferensi Biometrics yang diadakan di London, Inggris, ia mengklaim mampu mendapatkan PIN (personal identification number) milik calon korbannya, hanya dengan menganalisa foto selfie si calon korban.
Starbug menggondol PIN dengan cara mengekstraksi refleksi yang ada di bola mata orang yang melakukan selfie. Teknik ini mirip seperti saat seseorang melakukan foto di sebelah mobil, misalnya. Kaca yang terpasang di mobil umumnya merefleksikan bagian depan subjek yang tak terfoto. Dari citra refleksi itu, Starbug lalu menganalisa dan memperoleh PIN korban.
Apa yang diungkap Starbug terkesan hanya fiksi belaka. Namun, perkembangan teknologi kamera, terutama kamera depan smartphone yang umum dipakai untuk selfie, semakin canggih dan justru menjawab keraguan terhadap kemampuan Starbug.
iPhone X, misalnya, kamera depannya menggunakan teknologi bernama TrueDepth. Teknologi ini adalah gabungan kamera beresolusi 7MP, pemancar inframerah yang mampu memproyeksikan 30 ribu titik di bagian wajah, hingga penggunaan prosesor khusus.
Selain iPhone X, ada pula Google Pixel 2. Kamera dari smartphone premium Google ini menggunakan chipset khusus bernama Visual Core, yang mampu menciptakan foto sangat jernih. Kualitas yang mumpuni kamera ponsel pintar inilah yang justru memudahkan orang-orang seperti Starbug melakukan aksinya.
Selain soal teknologi kamera yang telah memungkinkan, Starbug bukanlah peretas abal-abal. Salah satu kerjaan hebatnya ialah kesuksesan mengangkangi teknologi Touch ID milik Apple, hanya berselang 48 jam selepas iPhone 5S rilis di pasaran.
Memanfaatkan foto yang dihasilkan dari kamera standar, Starbug sukses membuat sidik jari Ursula von der Leyen, Menteri Pertahanan Jerman kala itu. Penciptaan sidik jari sang menteri dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi bernama VeriFinger.
Selain dipergunakan untuk menduplikasi sidik jari maupun mencuri PIN, selfie dapat dijadikan basis data untuk memprediksi tingkah-laku pemiliknya. Ini juga masuk akal.
Tianlang Chen, peneliti dari University of Rochester, dalam jurnal berjudul “A Selfie is Worth a Thousand Words: Mining Personal Patterns behind User Selfie-posting Behaviours”, menyatakan secara tersirat bahwa selfie mampu membuka tabir siapa sosok di balik foto tersebut.
Jurnal itu didasarkan pada penelitian terhadap 109.545 gambar dari 570 pengguna merek kosmetik yang diambil dari WeChat Moment, fitur berbagi foto milik WeChat. Chen memanfaatkan teknologi bernama Deep Residual Network, dengan algoritma pengenalan wajah yang dikembangkan Microsoft, dan Computer Vision.
Hasilnya cukup mengejutkan, Chen mampu mengekstraksi foto pemilik selfie ke dalam kategori minat, aktivitas, dan kebiasaan mengunggah foto.
Dari rangkaian perkembangan teknologi yang memanfaatkan selfie, menunjukkan bahwa kegiatan selfie yang awalnya remeh-temeh bisa berimplikasi pada masalah keamanan data pribadi. Pintu masuknya kini melalui gambar wajah yang selama ini kita umbar dengan leluasa di media sosial.