Mengenal Bahaya Toxic Productivity, Obsesi Produktif yang Malah Merusak Diri
https://www.naviri.org/2021/07/mengenal-bahaya-toxic-productivity.html?m=0
Naviri Magazine - Pengertian produktif menurut KBBI adalah bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar). Sedangkan pengertian produktif secara istilah bermakna sikap yang ingin selalu berkarya dan memberikan nilai manfaat baik pada diri sendiri maupun orang lain. Cara kerja produktif memang bisa membuat hidupmu lebih bermakna apabila diterapkan dengan pola kerja yang tepat dan seimbang.
Sayangnya, ada beberapa hal yang dinilai produktif, tapi nyatanya justru merupakan toxic productivity. Toxic productivity adalah obsesi untuk mengembangkan diri dan merasa bersalah jika tak melakukan atau menghasilkan banyak hal. Alhasil, kamu jadi merasa bersalah saat tidur, bersantai, kumpul bareng teman atau sekedar scroll media sosial.
Berikut bahaya Toxic Productivity yang perlu kita tahu:
Burnout
Burnout adalah kondisi kelemahan mental dan fisik seseorang karena pekerjaan yang dilakoni. Burnout biasanya ditandai dengan hilangnya semangat bekerja dan kelelahan, membenci pekerjaan, performa kerja menurun, mudah marah dan mudah sakit.
Salah satu contoh produktif yang berlebihan dan memicu burnout adalah bekerja hingga larut malam. Alhasil waktu istirahat diganti jadi waktu bekerja, akibatnya jam biologis akan terganggu dan memicu burnout.
Rentan Stres
Produktivitas yang berlebihan juga bisa memicu stres. Hal ini disebabkan orang yang mengalami toxic productivity akan terus-terusan tidak merasa puas dan diliputi rasa bersalah jika beristirahat atau tidak melakukan kegiatan produktif. Padahal sejatinya setiap manusia butuh waktu untuk santai dan rebahan setelah bekerja.
Hubungan Sosial Terganggu
Salah satu contoh produktif berlebihan yang memicu hubungan sosial terganggu adalah mengurung diri di rumah atau kantor agar tetap produktif. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa nongkrong dengan teman, jalan-jalan, piknik dan lainnya hanyalah membuang-buang waktu.
Padahal setiap manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Entah untuk mendapatkan bantuan, bekerja sama, atau memenuhi kebutuhan kasih sayang dan emosional.
Terjebak dalam Harapan Tak Masuk Akal
Bahaya selanjutnya dari toxic productivity adalah terjebak pada harapan yang tak masuk akal. Jadi orang-orang yang terjebak dalam kondisi ini merasa ia harus mencapai suatu impian. Namun impian tersebut terkesan tidak realistis karena menuntut kinerja yang berlebihan.
Contoh produktif yang berlebihan seperti bekerja selama seharian penuh, tidak tidur, bahkan tidak menjalani hubungan sosial dengan orang lain demi mencapai impian yang diharapkan.
Terjerumus dalam Obat-obatan Terlarang
Bahaya terakhir adalah terjerumus dalam obat-obatan terlarang. Saat burnout, dimana fisik dan mental sudah kelelahan, tidak jarang orang memilih jalan pintas untuk memperbaiki kondisi tersebut. Seperti beralih pada konsumsi minuman keras, sabu, ganja, dan lainnya. Bukannya sehat dan berenergi, tetapi justru memicu masalah kesehatan yang lebih parah.