Kisah Nyata 4 Korban Bullying yang Melakukan Pembalasan Dendam
https://www.naviri.org/2021/07/kisah-nyata-4-korban-bullying-yang.html
Naviri Magazine - Bullying adalah istilah yang merujuk pada tindakan penganiayaan, baik secara fisik maupun psikis. Umumnya, perilaku semacam itu ditujukan orang-orang—biasanya anak-anak sekolah—kepada orang atau teman mereka yang dianggap aneh, berbeda, lemah, atau pendiam.
Meski perilaku semacam itu tidak bisa dibilang baik, tapi ada cukup banyak orang, khususnya remaja, yang melakukannya, karena mungkin merasakan “kesenangan” ketika bisa menindas yang lemah.
Perilaku bullying tidak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga terjadi dunia maya. Ketika internet sudah menjadi bagian hidup banyak orang di dunia, ada orang-orang yang suka mem-bully orang lain di dunia maya, dengan berbagai alasan, dan dengan berbagai bentuk.
Karenanya, banyak orang yang kini menaruh perhatian khusus pada masalah ini, dan menyerukan agar siapa pun tidak lagi melakukan tindakan bullying kepada siapa pun, di mana pun, apa pun alasannya. Selain bukan perbuatan baik, perilaku mem-bully orang lain dapat menimbulkan masalah. Baik pada korban yang di-bully, maupun akibat yang bisa saja terjadi.
Korban bullying bisa merasakan depresi yang lalu berakhir bunuh diri. Atau, sebaliknya, korban bullying bisa saja marah dan membalas dendam dengan cara mengerikan. Sama-sama buruk, dan berbahaya. Seperti kisah-kisah berikut ini, yang dapat dijadikan contoh betapa perilaku mem-bully orang lain memang sebaiknya tidak dilakukan.
Charles Andrew Williams
Pada 5 Maret 2001, Charles Andrew Williams datang ke sekolahnya, dan menembakkan senjata yang menewaskan 2 siswa dan melukai 13 orang lain. Charles Andrew Williams adalah siswa SMA Santana, California, Amerika Serikat. Dia melakukan tindakan brutal itu karena bermaksud membalas dendam pada teman-teman sekolah yang sering mem-bully dirinya.
Sebelumnya, Charles kerap menjadi sasaran bullying di sekolah. Karena itu pula, dia tidak memiliki teman. Karena kesepiannya, dia mencoba bergabung dengan kelompok skateboarder, dan dia diterima untuk menjadi bagian kelompok. Tetapi, beberapa anggota skateboarder itu ternyata juga suka mem-bully Charles. Bahkan, 2 skateboard milik Charles hilang dicuri.
Kemarahan yang bertumpuk-tumpuk membuat Charles nekat. Dia mengambil senjata revolver panjang kaliber 22 mm milik ayahnya dari lemari apartemen, dan melakukan penembakan itu. Setelah penangkapan, Charles mengaku dia melakukannya karena “capek di-bully”.
TJ Lane
Tidak jauh beda dengan yang dilakukan Charles Andrew Williams, TJ Lane juga melakukan penembakan serupa di sekolahnya. TJ Lane adalah siswa sekolah di SMA Chardon, Ohio, AS.
Pada 27 Februari 2012, dia membawa pistol kaliber 22 ke sekolah, dan menembakkannya ke kerumunan siswa di sekolah. Akibatnya, 3 siswa laki-laki tewas, dan sejumlah siswa lain mengalami luka-luka.
Belakangan terungkap, TJ Lane melakukan perbuatan nekat itu karena kerap menjadi korban bullying. Di sekolah, dia dikenal siswa pendiam, dan teman-temannya sering menyebutnya “anak buangan”.
Di Twitter, TJ Lane sempat menuliskan rencananya untuk balas dendam pada kawan-kawannya, bahwa dia akan membawa senjata ke sekolah. Tetapi, waktu itu, tidak ada yang menganggap serius ancamannya. Selain di Twitter, polisi yang menangani kasus itu juga mendapati TJ Lane kerap menulis di akun Facebook miliknya, tentang kesepian sekaligus kemarahannya.
Siswa SMA George Washington
Pada Maret 2010, seorang siswa di SMA George Washington di Manhattan, New York, menusuk temannya sendiri dengan pisau steak, sebanyak 16 kali. Pelaku penusukan maupun korbannya tidak disebutkan namanya. Yang jelas, si pelaku berusia 14 tahun, sementara si korban berusia 15 tahun.
Akibat penusukan yang dilakukan berkali-kali, korban mengalami luka tusuk di lengan, betis, dan punggung. Meski akhirnya dokter bisa menyelamatkan jiwanya.
Kepada polisi, siswa yang melakukan penusukan itu mengatakan, dia terpaksa melakukan perbuatan itu karena sudah lama di-bully oleh si korban. Sedangkan salah satu saksi yang merupakan teman sekelas korban mengatakan, “Dia (si pelaku) sering diolok-olok namanya dan budayanya.”
Tomohiro Kato
Nama Tomohiro Kato terkenal, akibat perbuatannya yang mengerikan. Dia mengendarai truk, yang lalu ia tabrakkan ke kerumunan pejalan kaki di Tokyo, Jepang.
Setelah itu, dia turun dari truk, dan secara membabi-buta menikam orang-oang dengan pisau yang dibawanya. Akibat penyerangan brutal tersebut, 6 orang tewas akibat luka-luka tusukan, 1 orang tewas tertabrak, dan 10 orang lain luka-luka.
Tomohiro Kato ditangkap di tempat kejadian. Di persidangan, ia menyatakan dirinya mengamuk, karena telah menjadi korban bullying di internet.