Ini 4 Efek Buruk yang Bisa Timbul dari Knalpot Racing, Masih Nekat Mencoba?
https://www.naviri.org/2021/07/ini-4-efek-buruk-yang-bisa-timbul-dari.html
Naviri Magazine - Salah satu bagian motor yang paling sering dimodifikasi adalah knalpot. Yup, bagian pembuangan ini kerap diganti dengan versi racing. Tujuannya biar performa mesin meningkat.
Tapi, sebelum memutuskan mengganti knalpot dengan versi racing, ada baiknya membaca beberapa poin berikut. Biar tidak menyesal di kemudian hari.
1. Lebih boros bensin
Sistem pembuangan knalpot racing memiliki lebih sedikit sekat sehingga pembuangan gas lebih lancar. Bahan bakar yang terbuang pun jadi lebih banyak ketimbang knalpot standar, karena di dalam knalpot standar terdapat sekat-sekat sehingga volume gas yang terbuang tidak langsung terbuang sekaligus. Efeknya, akselerasi motor memang lebih sip, tapi konsumsi bensin juga jadi lebih boros.
2. Mesin motor lebih cepat panas
Panas berlebihan pada mesin bisa terjadi jika knalpot racing dipasangkan pada motor bermesin standar. Sebab pembuangan gas yang lebih besar pada knalpot racing perlu diimbangi dengan bahan bakar yang lebih banyak. Jika tidak seimbang, maka proses pembakaran jadi tidak sempurna dan mesin bisa panas.
3. Suara motor jadi lebih berisik
Bagi sebagian pengendara motor, suara nyaring bisa menjadi kenikmatan tersendiri saat berkendara. Tapi, jujur saja, lama-kelamaan pasti suaranya jadi tak nyaman di telinga.
4. Perlu ada penyesuaian mesin
Baik untuk motor karburator atau injeksi, keduanya perlu mendapat penyesuaian mesin, apabila knalpot diganti dengan knalpot racing. Untuk motor karburator harus mengubah celah klep dan memperbesar spuyer.
Sementara untuk motor injeksi yang menerapkan sistem Electronic Control Unit (ECU) lebih rumit, karena setelan awal yang sudah diatur langsung dari pabrik. Sehingga kalau mesin mau dioprek, butuh biaya tambahan yang lumayan mahal.