Benarkah Mengunyah Bawang Putih Bisa Sembuhkan Covid-19? Ini Penjelasan Ahli


Naviri Magazine - Selama pandemi COVID-19, isu bahwa mengunyah atau makan bawang putih bisa mengenyahkan virus corona ramai beredar. Sebagian orang pun mempercayai dan melakukannya. Bagaimana faktanya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam situsnya membantah bawang putih memiliki khasiat pengobatan COVID-19. Tidak ada bukti kuat konsumsi bawang putih mampu melindungi seseorang dari COVID-19.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, juga pernah menyatakan hal yang sama. Disebutkan, air rebusan bawang putih tidak dapat menyembuhkan COVID-19. Belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan meminum air rebusan bawang putih dapat membasmi virus corona.

Hanya saja, WHO menjelaskan bawang putih mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Dilansir dari Healthline, bawang putih memiliki sifat antibakteri alami, yakni Allicin, yang merupakan senyawa organosulfur. Senyawa itu dikenal kemampuannya melawan infeksi, termasuk radang tenggorokan.

Allicin keluar ketika bawang putih segar dihancurkan atau dicincang. Bawang putih juga telah lama disebut dapat membantu mencegah atau meredakan pilek dan flu. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan Allicin dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Allicin juga dapat membantu mengendurkan otot polos di pembuluh darah sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol untuk mendukung kesehatan jantung. 

Akan tetapi, konsumsi bawang putih secara berlebihan juga dapat memberikan efek negatif, di antaranya, masalah pencernaan seperti mulas. Selain itu, meski termasuk dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi bawang putih berlebih dapat meningkatkan risiko pendarahan ketika menjalani operasi.

Direktur Pasca Sarjana Univ YARSI dan Guru Besar FKUI, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan WHO memang telah mengumumkan daftar obat yang bisa menangani gejala atau keluhan akibat COVID-19. Di Indonesia, lima organisasi profesi dokter di telah mengeluarkan panduan tentang obat apa yang dipakai atau dianjurkan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia.

"Tidak ada bawang putih atau bawang merah di dalamnya," kata Tjandra.

Namun, untuk mengurangi gejala bisa saja memanfaatkan obat tradisional. Hanya saja, Tjandra mengingatkan penyakit dasarnya, yaitu COVID-19, harus tetap diwaspadai dan ditangani secara maksimal.

"Hati-hati, itu penyakit yang berbahaya. Gejala itu ada karena satu penyakit. Jadi kalau penyakitnya tidak terkendali, mungkin yang terjadi justru gejala tidak terlihat tapi penyakitnya semakin menyebar, semakin membesar," kata Direktur Penyakit Menular WHO SEARO 2018-2020 dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes itu.

"Jadi, kalau disebut menyembuhkan COVID-19 tidak benar, mengurangi gejala mungkin saja. Tapi ingat, penyakit dasarnya harus tetap diwaspadai dan ditangani secara maksimal juga," imbaunya.

Related

Health 2498340113631337574

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item