Bagaimana Pupuk dan Pestisida Merusak Ekosistem Sungai? Ini Penjelasannya
https://www.naviri.org/2021/07/bagaimana-pupuk-dan-pestisida-merusak.html
Naviri Magazine - Perilaku sembrono manusia dalam mengelola lahan di hulu akan berdampak pada rusaknya ekosistem di bagian tengah dan hilir sungai. Perambahan hutan, atau serabutan dalam menanam, juga menebar pupuk yang tak serasi dengan peruntukan, semuanya akan mencederai mutu air sungai.
Pupuk dan pestisida memang menjadi bagian dari upaya petani untuk memastikan tanamannya sehat. Namun, jika pemberian pupuk dan pestisida tidak sesuai dosis, maka hujan dan siklus alam lainnya akan menggiring pupuk serta pestisida itu menuju sungai terdekat. Pupuk dan pestisida yang mengandung zat fosfat itu pun akan menjadi polutan yang menyulut tumbuhnya gulma air.
Pupuk dan pestisida yang digunakan secara berlebihan juga akan menjadi limbah bagi sungai. Insektisida akan membunuh biota akuatik. Kemudian biota yang berada di dalamnya akan menyimpan racun, dan bisa beralih ke manusia yang memakannya. Dari sana, ketidakseimbangan ekosistem sungai dimulai.
Kemudian, polutan yang dihantarkan oleh kegiatan pertanian akan mereduksi kadar oksigen yang terlarut dalam air sungai. Hal tersebut akan menghambat laju pertumbuhan biota akuatik. Jika biota tidak sehat, sungai tidak akan bisa melakukan penjernihan air secara alamiah. Kandungan polutan yang dikandung air juga tidak akan terurai dengan baik.