WHO Peringatkan Pandemi Tahun Ini Jadi Jauh Lebih Mematikan
https://www.naviri.org/2021/05/who-peringatkan-pandemi-tahun-ini-jadi.html
Naviri Magazine - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tahun kedua covid-19 ditetapkan menjadi jauh lebih mematikan. "Kita berada di jalur untuk tahun kedua pandemi ini menjadi jauh lebih mematikan daripada yang pertama," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Suasana juga menjadi kelam di Jepang, keadaan darurat virus korona terjadi di tiga wilayah lain hanya 10 minggu sebelum Olimpiade, sementara para juru kampanye mengajukan petisi dengan lebih dari 350.000 tanda tangan yang menyerukan agar Olimpiade dibatalkan.
Dengan Tokyo dan daerah lain yang sudah di bawah perintah darurat hingga akhir Mei, Hiroshima, Okayama dan Hokkaido utara, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade, sekarang akan bergabung dengan mereka.
Pandemi telah menewaskan sedikitnya 3.346.813 orang di seluruh dunia sejak virus pertama kali muncul pada akhir 2019. Sementara itu, India mulai mengerahkan vaksin virus korona Sputnik V asal Rusia.
Sejumlah pembuat obat terkemuka yang berbasis di India memiliki perjanjian untuk produksi lokal Sputnik V dengan tujuan menghasilkan lebih dari 850 juta dosis suntikan per tahun.
Kasus India telah menambahkan kira-kira sebanyak kasus baru akibat covid-19 setiap hari seperti yang dikumpulkan di seluruh dunia. Lebih dari 260.000 orang India telah tewas.
Di Eropa, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan adanya varian B1.617.2, salah satu yang diyakini mendorong lonjakan di India, dapat menunda pembukaan kembali masyarakat dan ekonomi.
"Varian baru ini dapat menimbulkan gangguan serius bagi kemajuan kami," kata Johnson. "Kami akan melakukan apa pun untuk menjaga keamanan publik," imbuhnya.
Sementara itu, di AS, pada Kamis, badan kesehatan tertingginya mengatakan akan mencabut pedoman penggunaan masker untuk orang yang telah divaksinasi lengkap. WHO juga mengatakan yang divaksinasi harus tetap memakai masker di daerah tempat virus menyebar.
"Vaksinasi saja bukanlah jaminan melawan infeksi atau kemampuan menularkan infeksi itu kepada orang lain," kata Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan.