Tes Pegawai KPK: Apakah Semua Orang Cina Sama Saja?
https://www.naviri.org/2021/05/tes-pegawai-kpk-apakah-semua-orang-cina.html
Naviri Magazine - Salah seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tata Khoiriyah, mengungkap kembali sejumlah pertanyaan janggal di tes wawasan kebangsaan (TWK).
Tata mengaku mendapat pertanyaan soal sikap terhadap orang China. Pertanyaan itu berbentuk pilihan ganda dalam tes tertulis.
"Semua orang cina sama saja," tulis Tata dalam akun Twitter @tatakhoiriyah. Cuitan itu disertai dua pilihan yang bisa diklik warganet, yaitu "Setuju" atau "Tidak Setuju".
Tata menyebut tak ada penjelasan tentang "cina" yang dimaksud. Ia tak paham apakah kata itu merujuk etnis Tionghoa atau warga negara China.
Tata menjawab tidak setuju dalam TWK. Jawaban itu ia pilih karena merasa setiap orang punya fisik, karakter, dan sifat yang berbeda.
"Buat saya pertanyaan semua orang Cina itu sama adalah statement ambigu. Apakah yang dimaksud sama itu adalah kulitnya, mukanya, kaya-nya, baiknya atau jahatnya? Kalau itu yang dimaksud, maka apakah pilihan tidak setuju bisa dianggap berwawasan kebangsaan?" tuturnya.
"Lantas, apakah yang dimaksud sama itu adalah sama kedudukannya di muka hukum? Kalau begitu, apakah jawaban setuju bisa dianggap penjawab memiliki wawasan kebangsaan?" lanjutnya.
Pertanyaan itu hanyalah satu dari sederet pertanyaan TWK yang harus dijawab Pegawai KPK. Daftar pertanyaan yang diberikan dianggap banyak pihak tidak relevan untuk ditanyakan dan sangat tidak berkaitan dengan tes wawasan kebangsaan.
KPK sendiri telah menyatakan tidak terlibat dalam penyusunan soal atau materi wawancara terhadap para pegawai KPK. Hal itu sepenuhnya diurus oleh BKN.
Adapun BKN melibatkan sejumlah instansi dalam pelaksanaan tes tersebut. Yakni Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS-TNI), Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat (Pusintel TNI AD), Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (DISPSIAD), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Semua alat tes berupa soal dan materi wawancara disusun oleh BKN bersama lembaga-lembaga tersebut. Sebelum melaksanakan wawancara telah dilakukan penyamaan persepsi dengan pewawancara dari beberapa lembaga tersebut," terang Plt Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri.
Kepala BKN Bima Harya tidak menjawab pertanyaan soal tes janggal yang dimaksud oleh Tata Khoiriyah. "Tidak dapat saya sampaikan kepada media," ujarnya saat dihubungi.
Sebanyak 75 orang pegawai KPK dinyatakan tak lulus tes wawasan kebangsaan. Tes itu digelar dalam rangka peralihan status kepegawaian KPK menjadi ASN.
Usai pengumuman hasil tes, pimpinan KPK menonaktifkan 75 orang pegawai tersebut. Beberapa di antaranya adalah penyidik kawakan, seperti Novel Baswedan.