Mayat-mayat Mengambang di Sungai Gangga, Diduga Warga India yang Tewas karena Corona
https://www.naviri.org/2021/05/mayat-mayat-mengambang-di-sungai-gangga.html
Naviri Magazine - Munculnya banyak mayat mengambang di Sungai Gangga makin membuat warga India makin dicekam ketakutan akan wabah Covid-19.
Banyak mayat ditemukan mengambang di sekitar dan terdampar di sepanjang pantai Gangga dan Yamuna di negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh. Hal tersebut memicu ketakutan akan wabah.
Kantor berita PTI melaporkan beberapa mayat, membusuk, membengkak, dan diduga merupakan orang yang meninggal karena Covid-19 ditemukan mengambang di Gangga di Buxar Bihar, kantor berita PTI melaporkan.
Pemerintah distrik di India menyatakan mayat yang ditemukan mengambang di Sungai Gangga bukanlah warga yang tinggal di wilayah mereka.
"Banyak distrik Uttar Pradesh terletak tepat di seberang sungai dan mayat-mayat itu mungkin telah dibuang di Sungai Gangga karena alasan yang tidak kami ketahui. Kami tidak dapat memastikan apakah mereka memang positif Covid-19," ujar pemerintah.
"Mayat-mayat itu sudah mulai membusuk. Tapi kami tidak tahu kami akan mengambil semua tindakan pencegahan sambil memastikan bahwa mayat diperlakukan dengan cara yang layak."
Pemerintah India juga membantah kabar jika ditemukan ratusan mayat dan menilainya sebagai pemberitaan yang berlebihan.
Sementara itu, di Uttar Pradesh, penduduk lokal di distrik Hamirpur mulai dicekam ketakutan setelah melihat lima mayat mengapung di Yamuna. Mereka takut kelima mayat tersebut meninggal karena Covid-19 dan dapat menularkan virus.
Hal tersebut dibantah oleh Hakim Distrik Gyaneshwar Tripathi. Kondisi mayat yang ditemukan menunjukkan jika mereka bukanlah korban Covid-19.
“Setelah berbicara dengan orang dan melihat jenazahnya, dapat dikatakan ini bukan pasien COVID-19 karena dibungkus secara tradisional dan tidak ada jenazah yang dibungkus seperti yang dilakukan pada kasus korban Covid-19, " ujarnya.
Sebagai informasi, dengan banyaknya pasien dan tingkat kematian di rumah sakit karena Covid-19 membuat krematorium di India telah terlalu ramai hingga ditutup.