Kisah Pedagang Bakso Tak Bisa Mudik Karena Dihadang Penyekatan Berlapis


Naviri Magazine - Tekad, seorang pedagang bakso asal Solo, yang tinggal di Pasuruan harus mengurungkan niatnya untuk bisa berlebaran di kampung halaman larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah.

Tekad yang sudah belasan tahun berjualan bakso di kota santri Pasuruan hanya bisa berkumpul dengan keluarga tercinta ketika Lebaran Idul Fitri. Akan tetapi tahun ini dia tidak bisa menikmati momen terindah tersebut karena adanya larangan dari pemerintah.

Setiap lebaran, laki-laki yang sudah memiliki cucu tersebut selalu menyempatkan diri untuk mudik ke kampung halaman, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

“Tahun kemarin meski ada Corona saya masih mudik. Tahun ini nggak mudik,” kata Tekad  di sela aktivitasnya menyiapkan dagangan.

Tekad mengaku larangan mudik tahun ini dirasakannya lebih ketat dari tahun lalu. Apalagi yang ia tahu, penyekatannya berlapis.

“Penyekatan sekarang dobel-dobel. Lolos di satu lokasi belum tentu lolos di tempat lain,” ujarnya.

Tekad mengaku terus mengikuti informasi terkait mudik. Selain di pemberitaan media, ia juga terus menelepon teman-temannya.

“Katanya teman-teman susah tembus kalau ke Solo. Ya udah nggak mudik dulu, daripada sudah jauh-jauh tapi nanti diputar balik,” ujarnya.

Ayah 3 anak ini mengaku akan memanfaatkan video call untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tercinta. Ia juga akan menghubungi koleganya di kampung dengan video call.

“Ya pakai WhatsApp,” tandasnya.

Related

News 8552811213021351588

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item