Kisah Pedagang Bakso Tak Bisa Mudik Karena Dihadang Penyekatan Berlapis
https://www.naviri.org/2021/05/kisah-pedagang-bakso-tak-bisa-mudik_02065832010.html
Naviri Magazine - Tekad, seorang pedagang bakso asal Solo, yang tinggal di Pasuruan harus mengurungkan niatnya untuk bisa berlebaran di kampung halaman larangan mudik yang diterapkan oleh pemerintah.
Tekad yang sudah belasan tahun berjualan bakso di kota santri Pasuruan hanya bisa berkumpul dengan keluarga tercinta ketika Lebaran Idul Fitri. Akan tetapi tahun ini dia tidak bisa menikmati momen terindah tersebut karena adanya larangan dari pemerintah.
Setiap lebaran, laki-laki yang sudah memiliki cucu tersebut selalu menyempatkan diri untuk mudik ke kampung halaman, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
“Tahun kemarin meski ada Corona saya masih mudik. Tahun ini nggak mudik,” kata Tekad di sela aktivitasnya menyiapkan dagangan.
Tekad mengaku larangan mudik tahun ini dirasakannya lebih ketat dari tahun lalu. Apalagi yang ia tahu, penyekatannya berlapis.
“Penyekatan sekarang dobel-dobel. Lolos di satu lokasi belum tentu lolos di tempat lain,” ujarnya.
Tekad mengaku terus mengikuti informasi terkait mudik. Selain di pemberitaan media, ia juga terus menelepon teman-temannya.
“Katanya teman-teman susah tembus kalau ke Solo. Ya udah nggak mudik dulu, daripada sudah jauh-jauh tapi nanti diputar balik,” ujarnya.
Ayah 3 anak ini mengaku akan memanfaatkan video call untuk bersilaturahmi dengan orang-orang tercinta. Ia juga akan menghubungi koleganya di kampung dengan video call.
“Ya pakai WhatsApp,” tandasnya.