India Gempar, Pasien Covid yang Telah Sembuh Kini Terinfeksi Jamur Hitam
https://www.naviri.org/2021/05/india-gempar-pasien-covid-yang-telah.html
Naviri Magazine - Jamur hitam yang dapat menyebabkan kematian hingga 50 persen semakin banyak menginfeksi pasien Covid-19 atau corona yang pulih di India. Dokter bahkan terpaksa mengangkat bagian wajah beberapa penderita untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Mucormycosis disebabkan oleh jamur mukor yang biasa ditemukan di tanah dan sayuran yang membusuk, dapat menginfeksi sinus, otak, dan paru-paru orang yang mengalami gangguan kekebalan.
Sebelum pandemi virus Corona, mukormikosis sangat jarang terjadi, dengan hanya beberapa kasus setiap tahunnya. Tapi, rumah sakit terkemuka di seluruh India sekarang menangani banyak kasus setiap hari.
Lendir dikhawatirkan akan menyebar ke otak, maka operasi invasif adalah jalan terakhir. Dokter di India pun dipaksa untuk mengangkat tulang rahang, hidung, dan mata pasien yang terinfeksi.
“Situasi di sini telah membaik dalam hal jumlah pasien Covid-19 yang perlu dirawat, tetapi mukormikosis sekarang menjadi malapetaka,” kata Dr Prashant Rahate, Ketua Rumah Sakit SevenStar di kota Nagpur, India Tengah, seperti dilansir dari Telegraph.
“Kami melihat empat hingga lima pasien baru setiap hari dan sekitar 35 pasien masih dirawat,” tambah Dr Rahate.
Saat ini, satu-satunya obat yang tersedia adalah infeksi antijamur intravena tetapi banyak orang India tidak mampu membayar biaya obat tersebut yang sehari mencapai 3,500 rupe atau setara Rp661 ribu.
Di Gujarat, salah satu negara bagian India yang terpukul parah oleh gelombang kedua, setiap rumah sakit yang dikelola pemerintah sekarang akan memiliki bangsal spesialis mukormikosis.
Penyebab maraknya penyakit jamur hitam tersebut diperkirakan karena peningkatan penggunaan steroid untuk mengobati kasus ringan Covid-19, yang membahayakan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi seperti mukormikosis.
Gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan di India telah membuat negara itu mencatat lebih dari 300.000 infeksi setiap hari selama 20 hari dan diperkirakan akan melampaui satu juta kematian pada Agustus.