Dedi Mulyadi Heran, Tempat Wisata Boleh Buka Tapi Ziarah Kubur Dilarang


Naviri Magazine - Anggota DPR Dedi Mulyadi mengaku bingung atas kebijakan pemerintah yang melarang ziarah kubur selama liburan Lebaran 2021 atau sejak 12 hingga 16 Mei. Menurut politikus Partai Golkar itu, ziarah kubur sudah menjadi tradisi dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.

"Hari ini saya dibuat bingung oleh sebuah kebijakan. Tempat wisata dibuka tetapi ziarah kubur dilarang," kata Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, antara tempat wisata dan pemakaman, sebenarnya yang lebih berisiko menimbulkan kerumunan dan berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19, adalah tempat wisata. "Dari pengalaman, saya belum pernah melihat orang berdesakan antre masuk areal pemakaman untuk ziarah," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Jika tempat wisata diperbolehkan buka, Dedi mempertanyakan apakah ziarah kubur bisa masuk wisata religi atau tidak. Karena, menurut dia, ziarah erat hubungannya dengan wisata religi di Indonesia.

"Bolehkan ziarah kubur jadi wisata ziarah kubur? Apakah itu masuk wisata juga karena kan bisa disebut wisata religi," kata Dedi.

Menurut Dedi, jika dibukanya tempat wisata untuk mendongkrak peningkatan ekonomi, ziarah kubur pun bisa masuk kategori itu. Alasannya, selama di pemakaman terjadi perputaran ekonomi masyarakat, mulai dari penjual bunga hingga makanan.

Related

News 7657866984802417780

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item